Padang – Sejumlah mahasiswa Universitas Andalas (Unand), yang tergabung dalam salah satu tim Program Kreativitas Mahasiswa bidang Karsa Cipta (PKM-KC) tahun 2021 yang mendapatkan pendanaan dari Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) berhasil membuat sebuah sistem berupa prototipe untuk mengurangi kecelakaan dan kemacetan di tikungan tajam. Tim ini terdiri dari lima orang mahasiswa dari beberapa jurusan dan satu orang dosen pembimbing, yakni Dr Eng Rahmadi Kurnia, S.T., M.T. (dosen pembimbing), Fadhil Elrizanda (ketua tim) dengan anggota yaitu Dahlia Limarnis, Muhammad Wafa Shadiq, Haris Akbar, dan Firgi Andira.
Berdasarkan penuturan salah seorang anggota tim, Ide pembuatan sistem ini didasariatas banyaknya tikungan tajam yang rawan kecelakaaan di daerah Sumatera Barat. Salah satunya yaitu tikungan tajam di Sitinjau Lauik yang terkenal curam.
Sistem yang dibuat dalam bentuk prototipe ini bekerja dengan cara melakukan klasifikasi kendaraan menggunakan computer vision untuk membedakan kendaraan yang akan melalui tikungan tajam. Berdasarkan klasifikasi tersebut maka akan diberikan peringatan terhadap kendaraan yang ada di arah berlawanan untuk berhenti atau berhati-hati karena terdapat kendaraan yang sedang melalui tikungan tersebut. Selain itu, sistem ini juga memberikan peringatan terhadap pengendara jika kecepatan kendaraan tersebut melebihi batas aman untuk melewati tikungan tajam tersebut.
Sistem peringatan yang ditampilkan berupa lampu peringatan, palang pembatas, dan layar peringatan untuk menampilkan informasi peringatan apa yang terjadi pada lingkungan tersebut. Selain itu sistem tersebut juga berbasis IoT (Internet of Things) dengan dapat mengakses situs sipejamunand.com sehingga polisi lalu lintas dapat memonitor dan mengatur bagaimana sistem yang akan diimplementasikan pada tikungan tajam tersebut. Sehingga sistem tersebut sangat bermanfaat jika dikembangkan dan di aplikasikan secara langsung nantinya di daerah jalan tikungan tajam.
Menurut penuturan ketua tim, Fadhil Elrizanda, sistem yang telah dibuat ini rencananya akan dilakukan sosialisasi ke dinas perhubungan Sumatera Barat untuk memperkenalkan sistem pengatur kendaraan berbasis computer vision dan iot (internet of things) sebagai solusi keamanan pada tikungan tajam ini, sehingga bisa lebih dikembangkan kedepannya.