Influencer Mommy Deve memutuskan untuk menjadi mualaf, meskipun dia lahir sebagai seorang non muslim dengan latar belakang orang tua berbeda agama.
Ketika memutuskan menjadi mualaf bukanlah sesuatu yang mudah bagi Mommy Deve karena keputusannya itu sempat mendapat pertentangan dari sang mama.
Keputusannya menjadi mualaf bukanlah tanpa sebab. Hal ini berawal dari sang ayah yang kembali memeluk Islam usai berpisah dengan sang mama karena adanya kerusuhan di Lombok di tahun 2000-an.
Kemudian dipicu oleh rasa ingin tahu Mommy Deve pada Islam semakin mantap usai banyak pertanyaan-pertanyaan pada dirinya yang akhirnya terjawab lewat Al-Quran.
“Waktu ada kerusuhan di Lombok mama papa pisah. Lalu papa kembali muslim karena sebelumnya juga pindah ikut agama mama. Dan aku ingin belajar, seperti apa Islam,” ujar Mommy Deve dikutip dari kumparan.
Tekad Mommy Deve tersebut semakin kuat, saat ia mulai pindah ke Surabaya dan bertemu seorang laki-laki yang kini menjadi suaminya, Sigit Pradigta di sebuah event Ramadan.
“Waktu itu, kita bertemu di event Ramadan dan kerja bareng selama dua minggu. Lalu Mommy tertarik membahas soal agama. Karena ini sensitif. Bahkan ketika Mommy ingin masuk Islam, saya bilang jangan, masuk Islam enggak semudah itu. Karena kalau mbak masuk Islam KTP saja itu mudah Kalau Islam beneran susah,” ujar suami Mommy Deve.
Usai pekerjaan mereka selesai dan kembali pada aktivitas masing-masing, Mommy Deve datang ke rumah suami dengan posisi sudah menjadi mualaf dan berhijab.
“Saya mualaf tahun 2012. Pikiran saya orang waktu masuk Islam kan enggak semua orang bisa dapat reward (hidayah) itu. Ibaratnya kertas putih, tapi kebaikannya tetap dihitung dari kita lahir sampai mualaf. Karena kesempatan itu datang hanya satu kali, jadi aku cari tahu apa sih kewajiban seorang muslimah. Jadi setelah syahadat langsung pakai hijab dan lebih memperdalam Islam,” kata Mommy Deve.
Dygta mengaku, keinginan sang istri untuk menjadi mualaf dan menjalin hubungan ke arah yang lebih serius dengan dirinya sempat mendapatkan penolakan dari sang mama.
“Sempat mendapat penolakan dari mama Mommy Deve. Mungkin ada traumatik dari pihak si ibu, kita hambatannya di situ. Nah, di muslim untuk menikah kan harus ada izin dari bapak sebagai walinya. Lalu kita cari bapaknya dan ketemu. Karena Mommy Deve ini kan masuk Islam karena dapat hidayah,” ungkapnya.
“Apalagi aku kan aktivis gereja, penyiar radio nasrani juga di Malang, lalu memimpin sekolah Minggu, itu yang sempat membuat keluarga kaget,” imbuh Mommy Deve.
Kini, Mommy Deve dan suami terus membuktikan kepada sang mama jika jalan yang dipilihnya adalah yang terbaik.
“Butuh waktu bertahun-tahun untuk meyakinkan mama. Kita buktikan dengan sikap bahwa rumah tangga kita baik-baik saja, dan dari segi agama kita jadi berbakti kepada orang tua, dan saling menghormati keputusan satu sama lain,” ujarnya.
Mommy Deve mengaku kini menjadi lebih tenang dan sudah mendapatkan jawaban atas pertanyaan-pertanyaannya.
“Semoga semakin dikuatkan imannya, hidayah ini tetap ada, keluarga diberi kesehatan dan silaturahmi dengan keluarga bisa lebih baik,” pungkasnya.