Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas memeberikan apresiasi kepada Pemerintah Kota Bogor yang berhasil telah memperjuangkan toleransi antarumat beragama dengan mulainya pembangunan Gereja GKI Pengadilan, Bogor, Jawa Barat (GKI Yasmin).
Yaqut Cholil Qoumas mengungkapkan hal tersebut melalui rekaman video menyambut peletakan batu pertama pembangunan Gereja GKI Yasmin oleh Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto dan sejumlah tokoh lain di Jalan K.H. Abdullah Bin Nuh, Cilendek Barat, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor, Minggu, 5 Desember 2021.
“Tak lupa kami sampaikan penghargaan dan apresiasi setinggi-tingginya kepada Bapak Wali Kota Bogor yang tanpa lelah terus memfasilitasi mendampingi warganya sampai hari ini momen peletakan batu pertama ini dapat disaksikan bersama-sama,” ujar Yaqut Cholil Qoumas di Jakarta, Minggu, 5 Desember 2021.
Yaqut Cholil Qoumas juga mengatakan peletakan batu tersebut menjadi momen bersejarah. Bukan hanya bagi jemaat GKI Pengadilan melainkan masyarakat Kota Bogor dan masyarakat di seluruh Indonesia.
Pembangunan gereja yang sebelumnya dikenal GKI Yasmin itu mengalami polemik cukup panjang selama 15 tahun. Sebab, sempat mengalami polemik dengan warga sekitar.
Wali Kota Bogor Bima Arya akhirnya pada Maret 2021 memberi solusi dengan memberikan hibah tanah di Cilendek Barat. Setelah melalui verifikasi, pada 27 Mei 2021, FKUB menerbitkan surat rekomendasi pembangunan Gedung Gereja GKI Pengadilan di Bogor Barat.
Setelah memenuhi persyaratan hibah, pada 11 Juni 2021 secara resmi Pemkot Bogor memberikan hibah sebidang tanah dengan luas 1.668 meter persegi kepada Majelis Jemaat GKI Pengadilan Bogor. Penerbitan IMB gedung gereja GKI Pengadilan di Bogor Barat dengan Nomor: 645.8-0723-IMB Tahun 2021 yang secara resmi diserahkan pada 8 Agustus 2021 ditambah penerbitan sertifikat tanah.
“Atas nama pemerintah kami mengucapkan selamat kepada Majelis Jemaat GKI Pengadilan Bogor dan pengurus jemaat GKI di Bogor Barat,” kata Yaqut.
Yaqut menyebut untuk mewujudkan kehidupan rukun dan damai dalam masyarakat majemuk membutuhkan perjuangan dan kebesaran hati semua pihak. Hal itu untuk saling memuliakan, menghormati, dan saling menghargai antara satu dengan yang lain.
Satu jalan terbaik di tengah kebinekaan tersebut, kata dia, ialah mengimplementasikan moderasi beragama, yakni cara pandang, sikap, dan praktik beragama dalam kehidupan bersama dengan cara mengejawantahkan esensi ajaran agama yang melindungi martabat kemanusiaan dan membangun kemaslahatan umum berlandaskan prinsip yang adil, berimbang, dan menaati konstitusi.
“Hari ini melalui peletakan batu pertama di Bogor Barat, semua pihak membuktikan bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang rukun dan damai, mengedepankan musyawarah untuk mufakat dan menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan,” kata dia.
Yaqut Cholil Qoumas berharap ke depan GKI Pengadilan di Bogor Barat terus berdampak bagi kepentingan pelayanan yang makin luas. Kehadiran GKI Pengadilan juga akan ada rencana-rencana dan program-program pelayanan yang dirumuskan berkenaan dengan pelayanan umat kristiani di Bogor Barat.
Bahkan, bisa menjadi basis pelayanan yang bukan saja berbicara mengenai program-program pelayanan internal umat Kristen. Melainkan menjangkau lintas agama dalam konteks kerukunan umat beragama.
“Dengan demikian, hasil pelayanan di tempat ini bisa menghasilkan manusia-manusia unggul, moderat, dan memiliki spiritual yang tinggi,” ujar Yaqut.