Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim dikritisi oleh Koordinator Nasional Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G), Satriwan Salim.
Nadiem Makarim disebut oleh mantan wasekjen Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) ini telah melakukan lelucon alias prank kepada guru honorer.
“Mas Nadiem nge-prank guru honorer lagi. Apa enggak kasihan kepada guru-guru honorer itu? Sudah enggak digaji secara manusiawi, di-prank lagi,” kata Satriwan, Kamis (25/2/2021).
Dia mengatakan prank Nadiem Makarim di antaranya janji untuk merekrut guru CPNS tahun ini. Bahkan dalam rapat kerja dengan Komisi X DPR RI pada 17 Januari 2021, sudah ada kesepakatan bersama dengan Nadiem akan membuka rekrutmen CPNS terutama yang usianya di bawah 35 tahun.
Rapat kerja itu kata Satriwan, disaksikan ratusan ribu guru honorer di Indonesia. Satriwan menyebut semua guru honorer memegang pernyataan Mendikbud.
“Mas Nadiem sudah berjanji loh. Janji itu diingat seluruh guru honorer dan akan kami tagih. Janjinya Mendikbud ada jejak digitalnya di Komisi X DPR RI tanggal 17 Januari 2021,” ucapnya.
Dia mengingatkan Nadiem agar penuhi janjinya akan membuka seleksi guru PNS tahun ini. Sebab, sepertinya Kemendikbud dan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN-RB) tidak serius untuk membuka seleksi guru CPNS 2021.
“Guru-guru muda dan lulusan pendidikan profesi guru (PPG) sebaiknya diberikan kesempatan ikut tes CPNS. Guru-guru di atas 35 tahun ikut tes PPPK (pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja). Kalau ini jalan, saya yakin kekurangan guru aparatur sipil negara (ASN) yang mencapai satu jutaan ini akan terpenuhi,” pungkasnya.