Nama Benny Rhamdani Trending di Twitter sebagai provokator gara-gara ucapan anti Pancasila. Kata provokator ramai membahas Benny Rhamdani . Setidaknya, hingga pukul 00.17 WIB pada Senin (29/11/) tweet terkait provokator sudah mendapai 7.544 tweet.
Tweet yang Viral di Twitter membahas ucapan Benny Rhamdani tentang anti Pancasila sehingga ia dinilai sebagai provokator .
Benny Rhamdani akrab disapa dengan panggilan BRANI ini lahir di Bandung, 3 Maret 1968. Jabatan terakhir sebagai anggota DPD RI daerah pemilihan Sulawesi Utara (2014-2019).
Selama menjadi anggota DPD RI, beberapa jabatan pernah diamanahkan, yakni sebagai Wakil Ketua Komite I DPD RI (2014-2017 dan 2017-2017), serta menjadi Anggota Badan Sosialisasi MPR (2017-2018).
Sebagai seorang politisi dan aktivis 98, Benny Rhamdani memiliki segudang pengalaman yang akrab dengan dunia aktivisme dan keberpihakan kepada rakyat, terutama yang tertindas dan tergusur tanahnya akibat konflik agraria.
Mengawali sebagai aktivis mahasiswa, tokoh Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara ini pernah menjadi Wakil Sekretaris Cabang DPC GMNI Cabang Manado (1993-1994), Ketua Cabang PMII Cabang Manado selama 2 periode (1994-1997 dan 1997-1999).
Selain itu, Benny juga pernah menjadi Direktur Eksekutif Komite Perjuangan Pembaruan Agraria (KPPA) Sulawesi Utara (2003-sekarang), serta menjadi PW.
Gerakan Pemuda Ansor, Sulawesi Utara selama 2 periode (2004-2009 dan 2009-2014), dan Wakil Ketua Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor (2015-2020).
Bukan hanya bergerak dalam bidang sosial-kemasyarakatan, Benny juga memiliki hobi olahraga, terutama sepak bola, dan pernah menjadi Ketua Asosiasi Kota PSSI Kotamobagu (2015-2019).
Berbagai posisi di kepartaian sudah pernah dijalaninya. Sebagai putra Bolaang Mongondow, Benny Rhamdani pernah menjadi Anggota DPRD Provinsi Sulawesi dari Partai PDI Perjuangan selama 3 periode (1999-2004, 2004-2009, dan 2009-2014) dan duduk sebagai Wakil Ketua Komisi.
Terakhir sebagai Wakil Ketua Umum DPP Partai Hanura (2015-2024), dimana sebelumnya pernah menjadi Ketua Bidang Organisasi DPP Partai Hanura (2016-2020).
Benny Rhamdani merupakan Direktur Kampanye Tim Nasional Jokowi – KH Ma’ruf Amin dan sekarang diamanahkan Presiden untuk menjadi Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI).
Video Benny Rhamdani Viral
et dah ampe segininya.. ngeri!pic.twitter.com/sMoOgi81aY
— King Purwa (@BosPurwa) November 27, 2022
Benny Rhamdani buka suara soal pernyataannya kepada Presiden Joko Widodo yang viral di media sosial. Dalam video tersebut, Benny meminta Jokowi menggunakan jalur hukum untuk pihak yang suka menyerang pemerintah.
Ia menjelaskan, pihaknya geram karena masih ada kubu yang terus menebarkan kebencian, hoaks, dan fitnah kepada pemerintah, termasuk Jokowi.
“Ini kan terus berulang, ini menjadi mesin mematikan yang terus diproduksi, yang kami menangkap ini tidak lepas dari dendam politik yang diformalin pasca-Pilpres 2019,” sebut Benny ditemui di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (28/11/2022).
Dalam pandangannya, dendam itu tak perlu dipelihara karena Jokowi telah mengajak kompetitornya dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 masuk dalam pemerintahan.
Sehingga, rivalitas politik antarkubu tak perlu terus digaungkan sampai saat ini.
“Dengan bergabungnya Prabowo dan Sandi sudah selesai soal rivalitas kontestasi demokrasi pilpres, bangun bangsa ini bersama-sama, baik pendukung Jokowi maupun bukan,” tuturnya.
Ia mengaku geram karena situasi itu dianggap bisa mengganggu jalannya demokrasi.
“Nah, atas situasi yang terus diganggu dengan cara-cara yang tidak benar itu, masa kita enggak boleh marah?” sebutnya.
“Harusnya saya yang marah, dan banyak masyarakat yang marah. Harusnya dihargai dong bahwa kita masih berpikir tentang bangsa ini,” tandas Benny.
Adapun Benny juga menjabat sebagai Ketua Umum salah satu relawan Jokowi, yakni Barikade 98.
Dalam video yang beredar, Benny meminta Jokowi bertindak tegas, menempuh jalur hukum terhadap pihak-pihak yang kontra pada pemerintah.
Jika langkah itu tak ditempuh, Benny mengancam relawan Jokowi bakal turun ke lapangan untuk menandingi pihak-pihak yang kontra pada pemerintah.
“Kita gemes, Pak, ingin melawan mereka. Kalau mau tempur lapangan, kita lebih banyak. Kalau Bapak enggak mengizinkan kita tempur di lapangan melawan mereka maka penegakan hukum yang harus,” katanya.
“Karena ketika tidak, kami hilang kesabaran ya sudah kita yang melawan mereka di lapangan,” kata Benny dalam sebuah video yang tersebar.