NFT Jadi Solusi Kampanye Kreatif untuk Gaet Pemilih Pemula

- Advertisement -
Kampanye kreatif dan positif sangat dibutuhkan sebagai solusi mendekati pemilih pemula menjelang Pemilu tahun 2024 mendatang.

Sebab pemilih pemula lebih menyukai kampanye kreatif karena mereka sangat tidak menyukai kegaduhan di media sosial yang biasanya dilakukan oleh para pendengung alias buzzer.

“Generasi Z tidak suka melihat buzzer bertengkar di media sosial,” ujar Ketua Umum Perempuan Indonesia Pilih Ganjar (Pijar), Dyah Kartika Rini dalam pernyataannya, Minggu(20/8/2023) malam.

Koordinator Gerakan Perempuan Bergerak, Joby Christina Yenny menjelaskan para pemilih pemula dalam hal ini gen Z akan merasa terwakili apabila upaya kampanye dilakukan sesuai dengan dunia mereka.

“Mereka harus kita libatkan, bukan dimanfaatkan. Kenapa tidak kita buatkan pameran via metaverse. Sebelumnya kita sudah pernah coba bereksperimen saat mendirikan koperasi, hasilnya bagus, pendaftarnya datang dari seluruh Indonesia,” ujar Joby.

Solusi NFT lanjutnya dipilih karena memang memungkinkan pemilih tidak hanya terpapar pesan satu arah, namun lebih lanjut mendorong terjadinya transaksi ekonomi dan diharapkan relawan bisa hidup dari sana.

“Memang itulah gaya hidupnya Gen Z kan? Mereka selalu ingin dilibatkan secara dua arah dan mendapat potensi penghasilan tambahan. Menjadi kreator NFT bukan hanya mendapat keuntungan ekonomi dari pembelian secara putus, namun juga royalti yang akan terus bergulir selama karya itu diperjualbelikan,” ujar Joby.

Sementara itu Pegiat NFT, Hariadhi mengatakan NFT adalah peluang baru bagi berkembangnya sharing and community based economy.

“Tidak harus berupa gambar namun bis juga karya musik, tulisan dj metaverse,” jelasnya.

Founder Myriad Social, Pandu Sastrowardoyo mengungkap bahwa sebenarnya karya yang dijual lewat NFT bisa berbentuk apa saja.

“Tidak harus berupa gambar, namun bisa juga karya musik, tulisan, tanah di metaverse, bahkan sertifikat rumah di dunia nyata pun bisa di NFTkan,” katanya.

Lebih jauh Pandu berpendapat bahwa blockchain yang terdesentralisasi sebagai induk dari teknologi NFT sangat dibutuhkan dalam mendukung berkembangnya demokrasi di tengah bangsa Indonesia yang majemuk.

“Adanya media sosial terdesentralisasi seperti myriad.social memungkinkan calon pemilih menyuarakan pendapatnya tanpa harus disensor, kontrol ada di tangan penggunanya secara bersama-sama,” ujar Pandu.

spot_img

Trending Topic

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Hot News

Game

PENTING UNTUK DIBACA