Lalu bagaimana dengan nasib Mendikbud Nadiem Makarim, Menristek Bambang Brodjonegoro, dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia?
Terkait nasib tiga menteri ini, terutama tentang Nadiem Makarim dan Bambang Brodjonegoro, Tenaga Ahli Utama Kedeputian Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Ali Mochtar Ngabalin pun memberi bocoran.
Ngabalin mengatakan, kemungkinan sang RI 1 akan tetap menempatkan pejabat lama dalam dua jabatan baru yang disiapkan, yakni Mendikbud-ristek dan Menteri Investasi. Lalu apakah ini berarti Nadiem Makarim dan Bahlil aman dari “tendangan” Jokowi di Kabinet Indonesia Maju?
“Sebetulnya menteri-menteri milenial ini kan, Presiden sudah tahu mereka memiliki prestasi. Termasuk Pak Bahli, Menteri Mas Nadiem, ini orang-orang berprestasi yang sudah diketahui Presiden. Jadi enggak usah ragu,” ujar Ngabalin, Kamis (15/4/2021).
Namun Ngabalin tidak menjawab secara terbuka apakah ini berarti Nadiem Makarim dan Bahlil tetap aman di posisinya namun dengan amanah yang dimodifikasi. Yang pasti, Bambang Brodjonegoro sudah blak-blakan mengaku sebagai “Menristek terakhir” dan sempat menyampaikan permintaan maaf kepada para pegawai Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).
Ngabalin tidak mau berkomentar soal adakah potensi pos kementerian lain ikut dirombak di reshuffle kedua di periode pemerintahan 2019-2024. Ngabalin hanya menekankan bahwa reshuffle adalah hak prerogatif sang kepala negara.
“Bahwa nanti kemungkinan, kalau nanti ada lagi menteri yang baru digeser atau diganti, itu bukan urusan kita,” tegas Ngabalin.
Lalu kapan menteri-menteri baru ini akan diperkenalkan dan dilantik? Ngabalin tidak memberikan jawaban pasti, hanya kembali menegaskan bahwa Jokowi bukan tipe orang yang suka membiarkan pekerjaan berlarut-larut.
“Kalau tidak pekan ini pekan besok, yang pasti tidak lama. Kalau pak Jokowi itu tidak lama lama, beliau itu kan orang tidak bisa membiarkan suatu urusan berlama-lama,” tandas Ngabalin.