Wakil Ketua Umum DPP Partai Amanat Nasional (PAN) Yandri Susanto menegaskan, tidak akan mendukung Ganjar Pranowo kecuali mau berpasangan dengan Erick Thohir.
PAN juga akan membuka peluang berkoalisi dengan Partai Gerindra apabila Prabowo Subianto mau meminang Erick Thohir sebagai cawapres.
“Yang penting Erick-nya diambil. Kalau Prabowo ambil Erick, kita ke Prabowo. Kalau Ganjar ambil Erick, kita ke Ganjar. Gitu aja,” tegas Yandri dalam acara rilis hasil survei Indikator Politik Indonesia secara daring, Minggu (4/6/2023).
Yandri menyampaikan hal tersebut untuk merespons politisi senior PDIP Aria Bima yang menyebut PAN tidak mau kalah dalam gelaran pilpres untuk yang ketiga kalinya.
“Kalau tidak mau kalah yang ketiga kalinya, ya ikut yang nomor 3 (partai nomor urut 3, PDIP),” ujar Aria.
PAN memang sudah dua kali mengusung Prabowo Subianto sebagai capres, yaitu pada Pilpres 2014 dan 2019. Prabowo selalu kalah dengan kader PDIP bernama Joko Widodo.
Aria Bima mengatakan, PDIP sudah mengetahui dan memahami bahwa PAN berkomitmen mengusung Erick Thohir sebagai cawapres.
Namun, kata Aria, pasangan Ganjar-Erick belum terwujud karena PAN “masih menunggu waktu”.
“Untuk Ganjar Pranowo dan Pak Erick Thohir yang diusung PAN, prinsipnya PDIP juga mengakomodasi sekali. Tinggal nanti bagaimana meyakinkan partai-partai pengusung,” kata Aria.
Yandri mengatakan, tingginya elektabilitas Erick Thohir sebagai cawapres harus dijadikan pertimbangan oleh Ganjar maupun Prabowo dalam menentukan cawapres.
Dalam survei nasional yang digelar Indikator Politik Indonesia pada 26-30 Mei 2023, elektabilitas Erick memang mengungguli 17 nama cawapres lainnya.
Ketua Umum PSSI itu menduduki posisi pertama dengan tingkat keterpilihan 15,5 persen. Padahal, dalam survei Indikator Politik Indonesia pada awal Mei, Erick berada di urutan ketiga.
Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi mengatakan, peningkatan elektabilitas Erick Thohir ini berkaitan erat dengan kepemimpinannya di PSSI yang dinilai memuaskan.
Berkorelasi pula dengan penilaian publik bahwa Erick berperan besar di balik keberhasilan Timnas Sepak Bola Indonesia U-22 meraih medali emas SEA Games 2023 pada 16 Mei lalu.
“Artinya, efek bola ini cukup menjelaskan mengapa elektabilitas Erick Thohir sebagai cawapres meningkat tajam. Tentu tidak semata-mata mata bola (karena) beliau kan multitasking sebagai menteri BUMN, pernah menjadi Ketua Asian Games dan lain-lain. Tetapi dari data yang tersedia sekarang, penjelasannya ya bola,” ujar Burhanuddin.
Survei nasional Indikator Politik Indonesia ini melibatkan 1.230 responden dari seluruh Indonesia. Responden dipilih dengan metode random digit dialing (RDD) atau pembangkitan nomor telepon secara acak.
Wawancara dilakukan via telepon. Margin of error survei ini kurang lebih 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.