Ketua DPP PDIP Ahmad Basarah mengungkap alasan Menko PMK Muhadjir Effendy masuk dalam bursa cawapres Ganjar Pranowo. Menurut Basarah, Muhadjir adalah kandidat cawapres Ganjar mewakili dari kalangan Muhammadiyah.
“Kan begini ya, bacawapres dari tokoh-tokoh NU sudah ada beberapa. Saya kira wajar saja kalau kemudian Prof Muhadjir Effendy ini juga bisa menjadi kandidat bacawapres yang mewakili tokoh Muhammadiyah,” kata Basarah usai peringatan Haul ke-53 Bung Karno di Masjid At Taufiq, Sekolah Partai PDIP, Lenteng Agung, Rabu (21/6).
“Kan Muhammadiyah juga ikut berjasa mendirikan bangsa dan negara ini, ya,” imbuh dia, dikutip dari kumparan pada 22 Juni.
Lebih lanjut, Basarah mengungkap Muhadjir pun telah ditunjuk sebagai pembina organisasi sayap PDIP, Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi). Muhadjir yang merupakan salah satu tokoh Muhammadiyah diminta oleh Ketum Megawati Soekarnoputri untuk menjadi salah satu pembina.
“Prof Muhadjir Effendy ini adalah tokoh yang telah direkomendasikan secara resmi oleh pengurus pusat Muhammadiyah sebagai Dewan Pembina Baitul Muslimin Indonesia menggantikan tokoh Muhammadiyah yang dulu menjadi pembina Baitul Muslimin Indonesia yang telah wafat yaitu dr. Prof. Syafi’i Ma’arif,” jelasnya.
“Jadi karena Baitul Muslimin ini ikut dibina, proses berdirinya dan pembinaannya oleh tokoh Muhammadiyah dan NU, bersama-sama, maka Ibu meminta secara resmi siapa pengganti pembina Baitul Muslimin Indonesia yang dari Muhammadiyah,” imbuhnya.
Hadir pada kesempatan yang sama, Muhadjir Effendy mengakui belakangan dirinya banyak diminta mensosialisasikan Bulan Bung Karno pada Juni ini. Tetapi ia memandang hal tersebut masih menjadi bagian tugas Menko PMK.
Ia pun enggan menanggapi soal kans maju sebagai cawapres Ganjar.
“Pokoknya saya diundang ya kita penuhi. Bahkan saya juga diundang ke daerah. Kemarin saya ke Mojokerto untuk mencanangkan Bulan Bung Karno dan meninjau ada sekolah Bung Karno yang akan kita jadikan museum mini sebagai destinasi wisata sejarah. Tanggal 17 saya ke Wali Kota Blitar juga untuk mencanangkan Bulan Bung Karno,” ujar Muhadjir.
“Saya kira enggak [soal cawapres]. Saya kan sebagai Menko PMK ya mengurusi pembangunan manusia dan kebudayaan. Jadi memang itu domain saya sebagai Menko PMK. Tidak hanya Bulan Bung Karno saja, semua yang melibatkan event-event budaya saya banyak diundang,” tandas dia.
