Pemerintah Kota Padang terus berupaya meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan masyarakat terhadap potensi bencana gempa bumi dan tsunami, khususnya di wilayah zona megathrust Pantai Barat Sumatra. Penjabat (Pj) Wali Kota Padang, Andree Algamar, melalui Surat Edaran Nomor 870.539/BPBD-Pdg/IX/2024 yang diterbitkan pada Rabu (11/9/2024), mengimbau seluruh warga untuk mempersiapkan diri menghadapi risiko bencana ini.
Surat Edaran ini merespons Surat dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) terkait langkah-langkah kesiapsiagaan di wilayah zona megathrust, yang berpotensi mengalami gempa bumi signifikan.
“Kota Padang berada di wilayah yang rawan bencana, termasuk dalam zona megathrust. Meski teknologi saat ini belum bisa memprediksi waktu dan kekuatan gempa dengan akurat, penting bagi kita untuk selalu waspada,” ujar Andree.
Dalam edaran tersebut, Andree juga mengingatkan masyarakat bahwa potensi gempa di zona megathrust Mentawai-Siberut harus diantisipasi dengan langkah-langkah mitigasi yang tepat.
Beberapa langkah yang disampaikan dalam Surat Edaran antara lain:
- Pemantauan peralatan peringatan dini dan sistem komunikasi kebencanaan.
- Pemasangan rambu evakuasi dan edukasi kebencanaan bagi masyarakat.
- Penyusunan peta evakuasi oleh instansi pemerintah, swasta, dan tempat umum.
- Simulasi bencana secara rutin.
- Penyediaan jalur evakuasi yang mudah diakses dan koordinasi darurat melalui Padang Command Center di nomor 112.
“Masyarakat harus siap dengan rencana evakuasi keluarga dan memahami jalur evakuasi yang tersedia di lingkungan masing-masing,” tambahnya.
Pemkot Padang berkomitmen untuk terus berkoordinasi dengan pihak terkait guna memastikan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi potensi bencana tetap optimal.