Pengusaha kayu terkaya di Indonesia keturunan Tionghoa, Jos Soetomo memutuskan untuk menjadi seorang mualaf. Jos Soetomo ingin mencatat kebaikannya di dunia dengan membangun sebuah masjid yang diberi nama Ceng Ho.
Sebagai seorang keturunan Tionghoa nama Jos Soetomo selama ini dikenal sebagai pebisnis yang masuk jajaran 150 orang terkaya di Republik Indonesia. Total kekayaan yang dia miliki adalah USD 430 juta dollar atau jika dirupiahkan senilai Rp 5,5 triliun setelah tax amensty.
Harta yang diperolehnya didapatkan dari berbagai macam bidang bisnis. Pria yang akrab dipanggil Ayah Jos itu ternyata seorang pengusaha sukses di bidang kayu. Dia merupakan pengusaha kayu di PT Sumber Mas.
Diketahui perusahaan itu menjadi induk dari lima perusahaan lainnya yakni PT Kayan River Industries Plywood (KRIP), PT Meranti Sakti Indah Plywood (MSIP), PT Meranti Sakti Indonesia (MSI), PT Dirga Rimba, dan PT Estetika Rimba.
Tak hanya berbisnis di bidang kayu, pengusaha keturunan Tionghoa ini merambah bisnis perhotelan. Dia merupakan pemilik dua hotel bintang lima yakni Gran Senyiur di Balikpapan dan Bumi Senyiur di Samarinda.
Jos Soetomo juga membangun beberapa usaha properti di Samarinda dan beberapa daerah di Kaltim.
Pengusaha keturunan Tionghoa tersebut rupanya memutuskan untuk memeluk agama Islam.
Usai menjadi mualaf, Jos Soetomo membangun beberapa Masjid Cheng Ho yang berlokasi di Samarinda, Balikpapan, dan di tempat kelahirannya Kutai Kartanegara.
Meski berlimpah harta kekayaan, namun Jos Soetomo justru tak tamak harta. Dia dikenal sebagai sosok yang religus, ramah nan dermawan, dibuktikan dengan kegiatannya yang kerap berbagi dan menyediakan fasilitas bagi sesama.
Jos juga berinvestasi di bidang pendidikan yakni melalui Yayasan Fastabiqul Khairat dan berencana membangun rumah sakit.
Dia memberi pandangan bahwa manusia bukan dikenal dan diingat dari hartanya, melainkan dari perbuatannya. Dengan berbuat baik, ia dan keturunannya akan dikenang banyak orang.
Jos Soetomo kemudian membagikan sedikit kunci kesuksesannya hingga sekarang. Dia menyebut rahasia itu terletak pada doa yang selalu dibacanya saat memulai aktivitas.
“Bismillah, Dengan bismillah kita harus menyadari, semua itu (prestasi),” ungkap Jos Soetomo.
Dirinya juga membeberkan filosofi kehidupannya yakni bersyukur. Menurutnya bersyukur atas nikmat yang Tuhan berikan niscaya nikmat tersebut akan ditambah Tuhan, namun jika kufur dengan nikmat tersebut maka azab Tuhan akan sangat pedih.
Jos Soetomo merupakan sosok bersemangat, inspiratif, religius, nasionalis yang bisa jadi sudah langka di era digital saat ini.
“Harta itu ibarat darah. Uang jangan disimpan, justru jadikan Itibar (pelajaran). Karena sebentar lagi saya juga kembali ke Beliau (Tuhan),” ujar Jos Soetomo.