Innalillahi, hari ini sepekan yang lalu penyanyi lawas era Tahun 1960 an, R.A. Retno ‘Tiada Seindah Hari Ini’ Moerdani, tutup usia di RSPP Jakarta. Almarhumah yang kelahiran 8 Agustus 1942 itu, meninggal dunia Ahad (11/12/2022) pukul 04.59 dalam usia lanjut, 80 tahun.
Adalah akun twitter: @ulinyusron yang pertama kali mengunggah berita duka tersebut tepat di hari kepergiannya, Ahad 11 Desember 2022.
Twitter itu memberi ulasan narasi, telah berpulang ke Rahmatullah Ibu R.A. Retno Moerdani jam 04.59 di RSPP. Jenazah disemayamkan di (bilangan) Warung Jati Timur IIA No. 10. Dimakamkan Ba’da Dzuhur di Karet Bivak Swargaloka. Retno penyanyi lagu “Berpisah di Teras St. Carolus” populer di era 60-an.
Tak lupa, akun tersebut menyematkan tautan video salah satu lagu hits almarhumah, ‘Berpisah di Sr. Carolus’.
Dua hari berikutnya, Selasa 13 Desember 2022, akun P’dhede Ciptamas61 mengunggah lagu dalam format video di saluran youtube. Lagu yang diunggah tetap yang top diwaktu itu, ‘Tiada Seindah Hari Ini’.
Kanal youtube tersebut ditanggapi puluhan penikmat lagu-lagu memorabilia. Tak sedikit yang kaget, lantaran sebelumnya tidak mendengar kabar sakit atau hal lain menyangkut kesehatan almarhumah.
Tak satupun media mainstream memberitakan tentang berita duka itu. Bahkan media sosial telah mampu mendahuluinya.
Ini membuktikan medsos ternyata lebih aktiv. Lebih cermat, teliti dan jeli dalam mengeskplorasi lingkungan sosial di sekitarnya.
Padahal, Retno adalah aset negara. Kekayaan bangsa Indonesia. Ratusan juta masyarakat telah merasakan kenikmatan bathin, sejak dulu hingga sekarang.
Dikatakan karya lawas itu masih digemari sampai masa milenial ini, lantaran bukan cuma generasi lama, anak muda pun tak sedikit yang enjoy dengan lagu-lagu jadul.
Penampilan fisik almarhum yang berkaca mata minus tebal, dengan model rambut agogo wavy itu, senantiasa memukau para penggemarnya di saat-saat tenarnya.
Retno yang diusia sepuhnya mengenakan jilbab atau busana muslim itu, memiliki jenis suara soprano dramatik. Ekspresif dan bertenaga penuh.
Artikulasinya saat bernyanyi jelas dan padat. Mirip suara rekan seangkatannya, yang juga sudah almarhumah setahun lalu, Lilis Soerjani. Penyanyi ‘Gang Kelinci’ itu.
Retno belum pernah tergabung dalam sebuah grup musik, kecuali sebagai penyanyi single. Setiap lagu-lagunya diiringi kelompok musik Zaenal Combo atau Band 4 Nada.
Keluwesaannya dalam bergaul di sesama artis olah suara saat itu, menjadikan Retno tak pernah terlibat isu cekcok diantara sesama seniman musik.
Dalam blantika musik era sepur klutuk itu, Retno termasuk seangkatan dengan deretan penyanyi lainnya. Diantaranya, Christine Maria Setyowati (almarhumah) yang tenar dengan lagu ‘Air Mata Kekasih’.
Satu lighting juga dengan penyanyi asal Malang, Jawa Timur, (almarhum) Laily Dimjati, yang kondang lewat lagu ‘ Bunga Flamboyan’, Tuty Subardjo, Diah Iskandar dan lainnya.
Dengan penyanyi pria, Retno juga seangkatan dengan Alfian (almarhum/lagu ‘Sebiduk di Sungai Musi’), S Warno (almarhum/lagu ‘Hadiah Ulang Tahun’), Harry Noerdi (almarhun/lagu ‘Andaikan’), Onny Soerjono serta sederet penyanyi lawas lainnya.
Sementara Tety Kadi, Ernie Djohan, Titiek Sandhora tergolong setingkat sebagai penyanyi lebih muda. Atau generasi kedua deretan para penyanyi jaman dulu.
Tak banyak yang dapat digali tentang almarhumah Retno. Lantaran memang tidak cukup literasi yang tersedia.
Siapa suaminya, berapa putra putrinya, berapa cucunya, bagaimana kondisi ekonomi keluarganya, bagaimana aktivitasnya di usia senja? Tidak ada ulasan. Buntu.
Lepas dari semuanya itu, yang pasti saat ini Retno telah berpulang ke Rahmatullah. Meninggalkan sejumlah kenangan dalam lagu.
Mendengarkan suara Retno dalam setiap lagu-lagunya, akan sanggup menyeret dalam sebuah bingkai masa kanak-kanak yang indah menyenangkan.
Selamat jalan R.A. Retno ‘Tiada Seindah Hari Ini’ Moerdani. Mudah-mudahan Allah Swt memberi sejuk terang di keabadian……..(Bambang)