Kericuhan telah mewarnai sidang paripurna DPRD Kabupaten Solok, Sumatera Barat. Kericuhan tersebut sempat viral di media sosial dan menjadi sorotan sebagian warga Sumatera Barat. Namun Ketua DPRD Dodi Hendra menilai bahwa hal itu hanya sebagai dinamika politik.
“Jadi masalah kericuhan tadi, ya itulah dinamika politik,” ujar Ketua DPRD Kabupaten Solok, Dodi Hendra, Rabu (18/8/2021).
Dodi juga mengungkapkan kericuhan yang terjadi saat sidang paripurna dengan agenda laporan hasil pembahasan Ranperda RPJMD itu, terjadi akibat adanya dualisme pembahasan RPJMD dan juga bermuara kepada Peraturan Bupati (Perbup) yang menyatakan surat perintah tugas (SPT) boleh ditandatangani oleh wakil ketua.
“Ini bermuara pada kemarin itu Perbup yang keluar. SPT boleh diteken oleh wakil ketua. Jadi, Perbup itu membuat rancu sehingga terjadilah dualisme pembahasan RPJMD. Yang satu (pembahasan) di tempat seseorang di Cinangkiak, yang satu di DPRD,” ujarnya.
“Saya sendiri selaku ketua DPRD, mengingat masa pandemi ini dan mengingat anggaran, maka rapat kita adakan di DPRD saja. Pukul 10.00 WIB, sudah saya masukin suratnya. Tiba-tiba, pukul 12.00 WIB, wakil ketua saya melakukan di paripurna. Menyebutkan mengambil tempat, cuma satu tempat saja. Jadi, sehingga terjadilah dualisme ini sehingga terjadilah hari ini. Ini bermuara dari perbup itu,” imbuh Dodi.
Dodi juga mengatakan, mengingat begitu tingginya dinamika dalam sidang dengan banyaknya interupsi, rapat kemudian diskor sampai waktu yang belum ditentukan. Dia berharap rekan-rekannya legowo.
“Saya berharap kepada kawan untuk legowo dan sucikan hati. Karena kita semua sudah disumpah dengan kitab suci masing-masing untuk berbuat baik kepada masyarakat. Kalau bagi saya, akan menjalankan amanah ini sesuai janji dan sumpah saya,” ujarnya.
“Saya utusan dari partai. Saya diutus Pak Andre Rosiade (Ketua DPD Partai Gerindra Sumbar), saya diutus bapak Prabowo (Ketua Umum DPP Gerindra) untuk memperjuangkan nasib masyarakat. Toh saya diserang hari ini, jatuh, kata bapak Prabowo kalau jatuh bangkit lagi, jatuh bangkit lagi. Itu saya Dodi Hendra, itu Gerindra. Jadi, sekali lagi saya minta kepada kawan-kawan, mari sucikan niat. Ingat, kita disumpah menjelang menjabat, ayo kita perjuangkan nasib rakyat,” ungkap Dodi.
Kericuhan mewarnai Rapat Paripurna DPRD Kabupaten Solok, Sumatera Barat, Rabu (18/8) siang. Sejumlah anggota Dewan terlibat saling lempar asbak, membalikkan meja, hingga nyaris baku hantam.
Video kericuhan sidang itu viral di sosial media. Diketahui kemudian, sidang tersebut adalah penyampaian laporan hasil pembahasan Rapat Pembangunan membahas RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah) Kabupaten Solok periode 2021-2026.
Saat kericuhan, sejumlah asbak kaca dilemparkan ke lantai hingga pecah. Tidak sampai disana, meja dibalikkan dan aksi dorong-dorongan yang memicu baku hantam pun terjadi setelah lempar asbak. Peristiwa ini telah menjadi sorotan warga masyarakat dan Sebagian masyarakat berkomentar bahwa kejadian itu sungguh sangat memalukan.