Pernyataan Sekda Pemprov DKI Jakarta Lukai Perasaan Keluarga Sultan Rif’at Alfatih

- Advertisement -
Sekda Pemprov DKI Jakarta, Joko Agus Setyono telah melukai perasaan Keluarga Sultan Rif’at Alfatih (20) karena dinilai lebih berpihak kepada perusahaan kabel optik dibanding korban.

Sekda Pemprov DKI Jakarta Joko Agus Setyono menuduh keluarga korban meminta uang kompensasi dengan nominal tinggi ke PT Bali Towerindo Sentra selaku pemilik kabel yang menjerat Sultan.

Kuasa hukum keluarga Sultan, Tegar Putuhena mengatakan, pernyataan Joko mengenai uang kompensasi merupakan pernyataan sepihak.

Sebab, Sekda Pemprov DKI Jakarta tidak meminta keterangan keluarga korban terlebih dulu sebelum membuat pernyataan. Bahkan Tegar menilai Pemprov DKI layaknya juru bicara PT Bali Towerindo Sentra.

“Sekda terlalu buru-buru menyampaikan tanpa konfirmasi terlebih dahulu ke pihak korban. Dari sini kita bisa lihat keberpihakannya,” ujar Tegar, Sabtu (5/8/2023).

“(Keluarga) tidak pernah sama sekali (meminta uang kompensasi lebih). Itu Sekda kayaknya rangkap jabatan jadi jubirnya Bali Tower deh. Coba cek rekening dan LHKPN-nya,” imbuhnya.

Tegar pun menyayangkan pernyataan Joko yang cenderung berat sebelah. Pernyataan itu membuat Pemprov DKI terlihat condong berpihak ke PT Bali Towerindo Sentra. Pemprov DKI lebih sayang kepada perusahaan kabel fiber optik dibanding korban.

“Sekda dan mungkin Pemda, sepertinya lebih sayang dengan Bali Tower ketimbang sama Sultan yang celaka,” ujar Tegar.

Sementara itu, ayah korban bernama Fatih mengungkapkan, dirinya siap membeberkan secara terperinci perihal permintaan uang kompensasi atas kecelakaan yang menimpa Sultan. Ia tak ragu untuk menghadap Sekda andai ada pihak yang memfasilitasi pertemuan keduanya.

“Saya sangat kecewa. Mohon difasilitasi untuk bisa bertemu Pak Sekda,” singkat Fatih.

Sebelumnya, Joko Agus Setyono menjelaskan kronologi leher Sultan Rif’at Alfatih terjerat kabel melintang di Jalan Pangeran Antasari, Cilandak, Jakarta Selatan pada 5 Januari 2023.

Menurut Joko, peristiwa itu berawal saat kabel fiber optik milik PT Bali Tower Sentra jatuh tersenggol truk yang ketinggiannya berlebih.

“Ini ada kabel antara dua jalan, tetapi ada truk melebihi tingginya sehingga (kabel) terjatuh,” ujar Joko saat Rapat Badan Anggaran di DPRD DKI Jakarta, Kamis (3/8/2023).

“Di belakangnya (truk) itu ada mobil Innova, ketarik sama mobil Innova, lalu di belakang ada motor yang kemudian kena leher (Sultan),” ujar Joko.

Joko mengatakan, PT Bali Tower Sentra juga telah berusaha menemui keluarga Sultan untuk membicarakan kompensasi akibat peristiwa itu. Namun, pertemuan PT Bali Tower Sentra dan keluarga Sultan tidak menghasilkan kesepakatan.

“Sudah sepakat akan diobati, kemudian begitu diobati ada kompensasi. Saya mendengarkan penjelasannya, ada sekitar Rp 2 miliar atau berapa, terus akhirnya meningkat lagi tidak selesai-selesai,” kata Joko.

Joko mengatakan, terus meningkatnya angka kompensasi yang diminta keluarga diduga karena kasusnya telah mencuat ke publik dan ramai di media sosial.

“Mungkin dengan media sosial itu membuat angka kompensasinya meningkat. Barangkali,” kata Joko.

spot_img

Trending Topic

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Hot News

Game

PENTING UNTUK DIBACA