Pertamina International Shipping (PIS) sebagai Subholding Integrated Marine Logistics membuktikan komitmennya untuk mendukung pelaku usaha energi di tengah situasi pandemi saat ini dengan berhasil meraih penghargaan.
Penghargaan yang di raih PIS adalah pada ajang Gatra Apresiasi Energi (GAE) tahun 2021 dalam kategori “Perusahaan dan Lembaga yang resilien dan Transformatif dalam Mendukung Pelaku Usaha Energi selama Pandemi”.
Acara yang digelar pada Kamis 30 September 2021 dihadiri langsung oleh Direktur Armada PIS, I Putu Puja Astawa, sebagai penerima penghargaan. Selain itu, ajang ini juga diselingi dengan kegiatan webinar yang mengambil tema “Kemandirian Kebutuhan Energi sebagai Kunci Keberhasilan Kebangkitan Perekonomian Nasional”.
“PIS merupakan pendukung utama dalam pelaksanaan distribusi minyak dan gas (energi) nasional oleh Pertamina khususnya dalam bidang transportasi, penyimpanan bahan bakar dan logistik pendukungnya. Karakteristik Indonesia sebagai negara kepulauan dengan keberagaman alur distribusi telah menjadikan kapal sebagai moda transportasi vital bagi Pertamina dalam menjamin ketahanan energi nasional”.kata I Putu Puja Astawa
“Untuk mendukung hal tersebut, PIS saat ini mengoperasikan 779 unit kapal dengan berbagai jenis dan ukuran baik kategori kapal milik maupun kapal sewa, 6 unit terminal penyaluran bahan bakar utama dan ditopang dengan 109 unit pelabuhan baik Terminal Khusus (Tersus) maupun Terminal Untuk Kepentingan Sendiri (TUKS) berserta sarana pendukungnya.”tambahnya.
Seiring dengan upaya perusahaan untuk menjadikan kapal milik sebagai main role dalam angkutan distribusi minyak dan gas nasional, serta dalam upaya peningkatan portofolio kapal milik dalam angkutan internasional, Perusahaan saat ini berupaya untuk meningkatkan pengelolaan kapal milik baik dari sisi technical, crewing, sea-based management maupun dukungan shore-based management.
Upaya ini didukung dengan updating strategi pengelolaan kapal diantaranya dari sisi perbaikan proses bisnis dan pendukungnya, perubahan mindset menuju era komersial pengelolaan kapal dan adapatasi teknologi & digitalisasi dalam pengelolaan kapal.
“Pengelolaan kapal milik berikut awak kapal merupakan suatu aktivitas yang menjadi tulang punggung bagi perkembangan Pertamina International Shipping dalam upaya menuju world class shipping company.
Oleh karena itu, saat ini kami terus menyesuaikan strategi pengelolaan dengan perkembangan di shipping industry, yang mengedepankan pola digitalisasi, agility, green vessels dan excellent crew management dalam pelaksanaan pengelolaan” ungkap I Putu Puja Astawa.
Selain pengelolaan aset kapal yang optimal, aspek sumber daya manusia juga menjadi bagian penting dalam menjaga kehandalan kinerja kapal milik Pertamina International Shipping. Awak kapal merupakan porsi sumber daya manusia terbesar dalam pengoperasian kapal sekaligus menjadi representasi perusahan dan garda terdepan dalam proses distribusi minyak dan gas nasional.
Oleh sebab itu, beberapa upaya telah dilakukan oleh perusahaan diantaranya yakni Pelayanan awak kapal satu pintu melalui Seafarer One Stop Service, Ship Shore meeting secara rutin dan berkala, Management Walk Through, Pengembangan kapabilitas awak kapal secara rutin, serta Ship Chandler.
Di tengah situasi pandemi saat ini perusahaan terus mendorong digitalisasi sebagai bentuk transformasi. Proses digitalisasi dalam pengelolaan kapal milik telah dimulai dengan aplikasi technical modul Ship Manager dari DNV sepenuhnya dalam proses perencanaan, pelaksanaan, hingga evaluasi kegiatan Planned Maintenance System (PMS) di atas kapal, yang secara konsisten terus diterapkan dan ditingkatkan hingga saat ini.
“Pertamina International Shipping sebagai perusahaan moda transportasi pendukung distribusi dan ketahanan energi dapat mengemban amanah distribusi energi ke seluruh negeri, serta sukses menembus berbagai port requirements di rute-rute internasional. Diharapkan continuous improvement yang kami lakukan akan semakin meningkatkan prestasi kapal milik sebagai kebanggaan perusahaan, pekerja, dan bangsa” tutup I Putu Puja Astawa berharap. (EH)