Di hadapan warga Bogor, politikus PDIP Adian Napitupulu mengungkapkan sosok calon presiden yang saat ini sudah beredar. Dia menyebut tak ingin lagi ada ada warga diculik dan hilang.
“Menjaga Indonesia agar tidak terjadi pelanggaran HAM bagian dari mimpi kita bersama. Kalau begitu ambil pulpen tuliskan mimpi ketiga kami Indonesia tanpa pelanggaran HAM, betul?” ujar Adian di Lapangan Teluk Pinang, Desa Teluk Pinang, Kecamatan Ciawi, Selasa (15/8).
Politikus PDIP ini menyinggung soal kebebasan berpendapat yang terancam. Dia juga melontarkan kata ‘penculikan‘.
“Kita tidak mau berbicara ditangkap, kita tidak mau mengkritik dipenjara. Kita tidak mau berdiskusi dilarang, kita tidak mau ada lagi orang-orang yang diculik dan hilang. Cukup peristiwa itu berhenti 25 tahun yang lalu dan tidak boleh terulang lagi untuk alasan apa pun,” kata Adian.
“Kalau sudah kita tulis mimpi-mimpi kita, kita ambil nama-nama calon presidennya dan kita periksa siapa yang memenuhi mimpi-mimpi kita,” imbuhnya.
Kalau pun ada yang berjanji ingin dekat dengan rakyat, kata Adian, harus dicek lagi rekam jejak sosok tersebut. Jangan mudah percaya.
“Hari ini momentum pemilu, banyak orang turun ke bawah menyebarkan janji. janji itu harus kita uji. Bagaimana mengujinya? dengan memeriksa rekam jejak masing-masing calon. Jangan pernah percaya kalau kemudian ada yang berjanji saya tidak mau melakukan kekerasan terhadap rakyat,” ujarnya.
“Tapi dalam proses hidupnya dalam rekam jejaknya hidupnya berlumuran dengan darah, tangannya penuh kekerasan, tidak mungkin. Memeriksa rekam jejak masing-masing adalah ujian awal dari janji-janji yang mereka sampaikan,” pungkasnya.