Politisi PDIP sekaligus caleg DPRD Cianjur, Noviana Kurniati alias Novi Bule nyaris dikeroyok massa massa pendukung pengamat politik Rocky Gerung di Mabes Polri, Rabu (13/9/2023).
Peristiwa ini terjadi, saat Rocky Gerung datang ke Mabes Polri untuk diperiksa penyidik terkait dengan kasus dugaan penghinaan terhadap Presiden Jokowi.
Novi Bule juga datang ke Mabes Polri, namun mengaku ingin melapor soal teror dialaminya setelah dirinya menyerang Rocky Gerung.
Saat Kader PDIP ini datang, sejumlah pendukung Rocky Gerung menggelar unjuk rasa. Saat itu pula Novi Bule nyaris jadi bulan-bulanan massa yang kesal terhadap dirinya. Dia kemudian tampak dikejar dan ditarik-tarik oknum pendukung Rocky Gerung.
Beruntung sejumlah pria dan polisi langsung mengevakuasi Novi. Aksi persekusi tersebut kemudian ditanggapi langsung Rocky Gerung.
Dia lalu meminta pendukungnya yang berada di luar gedung Bareskrim untuk tertib. “Yang dukung saya agar tertib,” kata Rocky Gerung.
Rocky Gerung tak terlalu mempersoalkan dirinya yang sebelumnya diserang politisi PDIP ini.
Rabu kemarin, Rocky Gerung kembali diperiksa penyidik Bareskrim Polri terkait kasus dugaan penghinaan terhadap Presiden Jokowi. Rocky Gerung mengaku tidak dikrimininalisasi atas pelaporan terhadap dirinya ke polisi hingga harus menjalani pemeriksaan atas dugaan tindak pidana ujaran kebencian.
Rocky yang ditemui usai pemeriksaan di Bareskrim Polri, mengaku apa yang disampaikannya merupakan jawaban atas pertanyaan akademis selaku pengamat yang mengkritisi kebijakan pemerintah.
Adapun kebijakan pemerintah yang dikritiknya adalah terkait pembangunan Ibu Kota Nusantara atau IKN dan Omnibuslaw.
“Enggak ada kriminalisasi, kan ini pertanyaan akademis semua. Jadi, yang dipertanyakan adalah kapasitas saya untuk mengkritik pemerintah terhadap dua isu IKN dan Omnibuslaw,” kata Rocky di Gedung Bareskrim.