Nasib Anies Baswedan dikatakan oleh politikus senior PPP, Habil Marati, mirip dengan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di masa lalu. Hal tersebut tampak dari bagaimana keduanya makin dijegal atau dihadang, nama keduanya malah makin melambung tinggi.
“Anies Baswedan makin dijegal, maka kian tinggi dan menjulang namanya,” ujar Habil dikutip dari kanal YouTube Hersubeno Point, Minggu (9/10).
Habil Marati mengatakan keterlaluan kalau partainya tidak mendukung Anies Baswedan sebagai bakal calon presiden atau capres 2024.
Dia menilai kejadian yang dialami Anies serupa dengan yang dialami Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) saat masih menjadi menko polhukam era Presiden Megawati Soekarnoputri.
SBY dibilang sebagai kanak-kanak, tetapi justru itulah yang membuat SBY melejit namanya jelang Pilpres 2004.
“Jadi, rakyat Indonesia ini tidak suka melihat oleh terzalimi, rakyat Indonesia ini akan membantu orang yang dizalimi itu,” jelasnya.
Habil Marati juga menyebut kondisi terkini ratusan kader senior PPP yang merupakan anggota Forum Kabah Membangun (FKM) dan menguasai lumbung suara akar rumput, bakal mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai calon presiden di berbagai kota.
Pertama deklarasi akan dilakukan di Jakarta pada 12 Oktober dan 21 Oktober, menyusul 30 Oktober di Yogjakarta. Kemudian, di Sumbar dan Kalimantan itu pada awal November. Selanjutnya, Aceh dan daerah lainnya, termasuk Papua.
Dia menegaskan FKM ini menjadi penggerak akal sehat yang ada di PPP. Karena PPP itu platform-nya ada pada Anies.
“Kenapa ada pada Anies, karena PPP ini isinya para aktivis HMI, Parmusi, PII. Keterlaluan kalau seorang Anies yang aktif jadi aktivis sejak mahasiswa tidak didukung,” ujar ketua FKM ini.