Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi mengusulkan alokasi anggaran untuk kunjungan kerja (kunker) ke luar negeri.
Menurut Prasetyo Edi Marsudi, kunjungan kerja ke luar negeri tersebut agar Jakarta bisa mencari potensi baru setelah ibu kota pindah ke IKN di Kalimantan Timur.
“Yah setiap rapat dengan komisi kita utarakan, eksekutornya kan eksekutif di dalam pembahasan itu. Jadi bukan semata-mata kita kepingin keluar negeri, tidak ya,” kata Prasetyo, Rabu (16/8/2023).
“Tapi kita kan setelah pindah dari Jakarta ke IKN, Jakarta mau buat apa sih? Itu yang harus kita pikirkan, bukannya kita nunggu lagi nunggu lagi, akhirnya kita keleleran,” ujar dia.
Menurut Prasetyo, potensi Jakarta sudah melampaui daerah lain di Indonesia. Oleh karena itu, perlu dicari potensi lain dari luar negeri.
“Di Jakarta-nya sudah laa ilaaha illallah (menakjubkan) gitu istilahnya, Jakarta sudah punya kesempatan yang lebih besar, dengan kemampuan keuangan daerahnya cukup, ya kita lihat (bandingkan) ASEAN aja yang negara-negara berkembang,” ujarnya.
Menurut Prasetyo Edi Marsudi, kunjungan kerja ke luar negeri terbukti menghasilkan perkembangan di Jakarta seperti pembangunan MRT dan LRT, hingga dorongan kendaraan listrik.
“MRT fase 2 itu salah satunya, terus LRT. Saya waktu ke Amerika kunjungan kerja mengenai mobil listrik. Nah pertanyaannya kalau saya rapat kerja, (di sini) itu mahal batrenya. Nah kalau di sana harga batrenya cuman 5.000 USD, dirupiahkan sekitar Rp 75 juta masih di bawah harga mobil, orang pasti beli,” jelasnya.
“Tapi kalau harga baterainya lebih mahal dari harga mobilnya siapa yang mau beli. (Jadi bisa kaji) bagaimana sosialisasinya pakai mobil listrik, saya lihat tahun 2023, Amerika di LA sudah pakai mobil listrik semua,”imbuhnya.