Presiden Jokowi sedang gencar-gencarnya bagi-bagi bansos (bantuan sosial) di tengah suasana partai politik dan capres serta cawapres sedang melakukan kampanye menghadapi Pemilu 2024.
Namun, Presiden Jokowi dalam pembagian bansos tidak didampingi Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini atau akrab disapa Risma.
Bahkan akan dikucurkan bantuan langsung tunai (BLT) dalam bentuk uang tunai maupun bahan pangan.
Terkini, pemerintah mengumumkan akan memberikan BLT Rp 200 ribu per bulan untuk Februari, Maret, April. BLT tersebut akan diberikan mulai Februari bulan depan, dan dibayar total Rp 600 ribu.
Terkait hal ini, Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana pun buka suara menyikapi situas itu. Menurut Ari Mensos tidak mendampingi lantaran terkait dengan cadangan pangan ada bulog dan badan pangan jadi lebih pada hal itu.
“Termasuk mengecek keberadaan pangan di setiap daerah jadi yang diajak yang terkait dengan itu. Enggak, enggak ada status kepartaian,” tegas Ari Dwipayana di Kementerian Sekretariat Negara, Jakarta, Senin (29/1/2024).
Ari juga menjelaskan bansos merupakan kebijakan alternatif pemerintah menghadapi situasi tertentu terutama saat ini berhadapan dengan fenomena El Nino dan menimbulkan dampak di mana musim tanam dan musim panen akan bergeser. Dampaknya kesulitan mendapatkan bahan-bahan pokok terutama beras, situasi iklimnya tidak memungkinkan.
Selain itu situasi global berhadapan dengan semakin naiknya harga pangan, situasi itu akan menimbulkan beban di masyarakat. Salah satu cara untuk merespons persoalan itu dengan membagikan bansos.
“Kelompok sosial yang ada di lapisan bawah harus dibantu dalam menghadapi situasi yang sulit. Kebijakan afirmatif pemerintah yang sumber dananya dari APBN, dari rakyat juga,” ungkap Ari