Kabar mengejutkan datang dari dunia musik Hollywood. Legenda musik Tina Turner mengembuskan napas terakhirnya pada Rabu (24/5) di usianya yang ke-83. Penyanyi ikonis yang dikenal sebagai Ratu Rock ‘n Roll itu wafat di kediamannya di kawasan Kusnacht, dekat Zurich, Swiss.
Menurut perwakilan keluarga, Tina Turner meninggal dunia usai menderita penyakit menahun. Tina sebelumya memang menderita masalah kesehatan yang serius, termasuk stroke, kanker usus hingga gagal ginjal total yang membutuhkan transplantasi organ.
Prosesi pemakaman Tina pun akan digelar secara privat. Hanya akan ada keluarga dan sahabat dekat yang datang menghadirinya.
“Tina Turner, Ratu Rock ‘n Roll telah meninggal dunia dengan tenang di usia 83 tahun setelah menderita penyakit menahun di rumahnya di Kusnacht, dekat Zurich, Swiss,” ungkap perwakilan Tina, Bernard Doherty.
“Dengannya, dunia kehilangan seorang legenda musik dan seorang panutan. Upacara pemakaman akan digelar secara privat yang hanya dihadiri teman dekat dan keluarga. Mohon hormati privasi keluarganya di masa sulit ini,” tandas Bernard.
Kabar kematian Tina juga disampaikan lewat unggahan akun Twitter miliknya. Ungkapan duka cita dari fans pun ramai membanjiri kolom komentar.
“Dengan sangat sedih kami menyampaikan kematian Tina Turner. Dengan musik dan passionnya, dia telah memikat hati fans di seluruh dunia dan menginspirasi bintang masa depan,” kicau akun tersebut. “Selamat tinggal untuk orang tersayang yang meninggalkan karya terbaiknya: musiknya. Tina, kami akan selalu merindukanmu.”
Semasa hidupnya, Tina telah berkarier sepanjang lima dekade. Wanita kelahiran 26 November 1939 ini mulai dikenal di akhir tahun 60-an sebagai penyanyi band Ike and Tina Turner Revue. Belakangan, ia menjadi terkenal sebagai penyanyi solo.
Lebih dari 180 juta kopi album terjual dengan lagu-lagunya menjadi hits global, seperti “What’s Love Got To Do With It”, “Private Dancer”, dan “The Best”. Sepanjang kariernya, ia pun pernah meraih 12 penghargaan bergengsi Grammy Awards.
Sayang, meski menjadi penyanyi sukses, Tina kurang beruntung dalam hal asmara. Ia sempat mengalami KDRT dari suami pertamanya sekaligus partner musiknya, Ike. Walaupun pernah trauma, ia akhirnya menikahi eksekutif musik asal Jerman, Erwin Bach.
