Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, sudah mantap untuk bergabung dengan partai politik. Pria yang akrab disapa Emil itu memutuskan bergabung dengan Golkar.
Kepastian itu disampaikan Ridwan Kamil usai meresmikan pembangunan underpass Jalan Dewi Sartika, Kota Depok, Selasa (17/1).
“Insyaallah mau masuk Golkar sebentar lagi,” kata Ridwan Kamil.
Sehari setelah mengumumkan hal itu, Ridwan Kamil menyambangi Kantor DPP Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Rabu (18/1) sore. Ia datang untuk menemui Ketua Umum Golkar, Airlangga Hartarto.
Dalam pertemuan itu, Emil resmi bergabung dengan Golkar dan langsung diberikan Kartu Tanda Anggota (KTA).
Pantauan di lokasi, Emil tiba pukul 16.53 WIB dengan menggunakan batik bercorak kuning. Emil langsung disambut Ketua DPP Golkar Ace Hasan Syadzily. Sedangkan Airlangga Hartarto sudah tiba lebih dahulu didampingi Waketum Agus Gumiwang Kartasasmita.
“Kehadiran Pak RK mengkonfirmasi bahwa RK akan bergabung dengan Golkar,” ucap Airlangga.
Setelah tiba, Emil mengatakan akan bersilaturahmi terlebih dahulu sebelum memberikan keterangan pers.
“Saya baru datang mau silaturahmi pembicaraannya apa, saya belum tahu biar enggak bolak balik tunggu saja sabar,” ucap dia.
Kini Emil sudah sah menjadi kader Golkar. Peresmian itu ditandai dengan pemberian Kartu Tanda Anggota dan jaket partai yang diberikan oleh Airlangga.
“Karena sudah jadi kader Golkar langsung kita kasih KTA,” kata Airlangga.
Setelah diberikan KTA, Ridwan Kamil langsung memakai jas partai. Jas itu dipakaikan oleh Airlangga dan Sekjen Lodewijk F Paulus.
Airlangga menuturkan kedekatan Golkar dan Ridwan Kamil sudah berlangsung sejak lama. Penjajakan berlangsung selama 1 tahun terakhir.
Airlangga berharap suara Golkar dapat semakin baik di 2024. Apalagi, posisi Golkar sudah membaik di Jabar hingga Jatim.
“Tentu dengan tambah pemain, Golkar optimis. Hari ini yang penting membuktikan Golkar inklusif, siapa yang mau masuk Golkar, kita akan berikan kesempatan, siapa yang mau jadi caleg Golkar kita berikan kesempatan, kita ada mekanisme evaluasi,” ucap dia.
Emil menjelaskan, ada tiga faktor kunci mengapa dirinya ingin menjadi kader Golkar.
“Pertama, Partai Golkar sangat kuat sebagai simbol partai tengah, partai Pancasilais, partai terbuka, sehingga ini yang menjadi sebuah minat saya. Kedua, sejarah panjang Golkar menemukan institusi ini sangat terhormat sehingga besar kecil, maju mundurnya, memang oleh individu-individual,” kata Emil.
“Maka jika individu-individu ini berkualitas, maka yang diuntungkan Indonesia. Nah, partai politik akan mengambil keputusan-keputusan yang menyangkut hajat hidup kita,” imbuhnya.
Ketiga, Emil mengatakan faktor komunikasi dirinya dengan Airlangga Hartarto sangat baik karena posisi Airlangga sebagai Menko Perekonomian. Hal itu yang kemudian semakin meyakinkan dirinya bergabung Golkar.
“Waktu saya ada musibah, (Eril anak pertama Ridwan Kamil yang meninggal di Sungai Aare, Swiss) beliau (Airlangga) datang lebih dari sekali menyampaikan simpati. Bagi saya itu kemanusiawian, kehumanisan Pak Airlangga yang sangat saya apresiasi,” kata Emil.
Emil mengatakan Golkar juga selalu konsisten sejak mereka berdiri terutama dalam pembangunan. Hal itu sejalan dengan sikap yang dimiliki oleh Emil.
“Golkar saya baca sejarahnya dan konsisten pada hari ini, selalu berfokus membangun kerakyatan, progresif, itu mah saya banget, saya orangnya enggak bisa diam, inginnya membangun, membereskan yang semrawut, meluruskan yang bengkok dengan ikhtiar dan saya liat sejarah membuktikan itu,” kata Emil.
“Dengan pertimbangan tadi ditambah mendapatkan restu lahir batin dari keluarga, saya masih punya ibu, Bu Cinta [istri Emil] juga merestui dan sebagainya, datanglah ke hari ini,” kata Emil.
Setelah resmi menjadi kader Golkar, Emil mendapat posisi sebagai Wakil Ketua Umum.
“Wakil Ketua Umum di bidang penggalangan pemilih dan Co-Chair Bappilu Presiden,” kata Emil.
Emil menegaskan, dirinya akan mematuhi seluruh kebijakan dari Partai Golkar. Termasuk soal Airlangga sebagai capres di 2024.
“Saya fatsun terhadap keputusan organisasi, maka keputusan partai terkait keputusan partai, terkait keputusan Airlangga capres itu akan saya narasikan di mana-mana,” kata Emil.
Airlangga Hartarto membeberkan alasan mengapa dirinya mempercayai Emil untuk pejabat Wakil Ketua Umum bidang penggalangan pemilih.
“(Emil) sudah beberapa kali mengikuti pemilu, jadi punya pengalaman politik praktis dan hukum dan oleh karena itu kami bicarakan dengan seluruh pengurus jajaran DPD dan sebagian besar sudah menyetujui posisi Pak Emil di dalam struktur di Partai Golkar,” kata Airlangga.
“Karena Golkar itu tim yang namanya total football, semua kerja untuk memenangkan pemilu,” tutur Airlangga.