Somasi yang dilayangkan PT Sentul City terhadap aktivis Rocky Gerung membuat beberapa pihak memberikan empati kepadanya.
Namun Rocky Gerung menganggap permasalahannya dengan PT Sentul City bukanlah hal besar, sebab dia sudah terbiasa hidup keluar-masuk hutan dan bangunan miliknya di lahan tersebut juga tidak begitu besar nilainya.
“Banyak orang berempati justru ke saya tapi saya anggap saya kan sering masuk keluar hutan aja jadi saya anggap ini bisa saya tangani secara gampang ya. Kalau itu kan harga materialnya berapa sih itu, terus saya kumpulin barang bekas di situ kemudian bikin rumah yang jadi unik lalu dianggap sebagai rumah mewah,” ujar Rocky Gerung, dalam akun YouTube nya, Jumat 10 September 2021.
Rocky Gerung mengatakan, meskipun rumahnya di Sentul itu sederhana, namun banyak orang merasa nyaman sehingga ingin kembali lagi untuk bertamu. Dia menilai yang justru sangat tinggi harganya adalah suasana kenyamanan dan kenangan yang pernah terukir di rumah tersebut.
Maka dari itu, jika ada rencana untuk menggugat, maka Rocky Gerung akan menggugat PT Sentul City Tbk sebanyak Rp 1.000.000.000.001. “Jadi kalau saya gugat balik mungkin saya gugat satu triliun, satu triliun satu rupiah. Jadi satu rupiah itu harga materialnya, harga immaterialnya itu yang satu triliun,” ujar Rocky.
“Karena di situ ada banyak memori, ada banyak percakapan intelektual, ada banyak kenangan dan kita bisa romantisir sebetulnya itu tapi selebihnya ini adalah kemampuan kita untuk mendalilkan bahwa ada ketidakadilan sosial di dalam masyarakat,” imbuhnya.
Rocky bahkan merasa bersyukur karena banyak juga hal ini dialami oleh rakyat namun tidak mendapatkan perhatian dari Pemerintah.
“Jadi soal-soal itu yang mungkin kalau Anda tanya apa perasaannya ya gembira karena akhirnya kita punya alasan untuk menggugat lebih besar Karena dia menuduh saya menyerobot tanah nya padahal pagarnya saya yang bikin lain jika kalau saya membongkar pagar Sentul City Kalau ini kan pagar saya yang bikin lalu dia merugikan berarti dia yang menyerobot,” ungkapnya.