Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno kini tengah merumuskan skema pembiayaan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Ia membahas hal ini usai pertemuan dengan Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso, sekaligus membahas kolaborasi kedua lembaga tersebut.
Pertemuan Sandiaga Uno dengan OJK merupakan tindak lanjut dari aspirasi masyarakat terkait paket stimulus bagi para pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif yang terdampak pandemi covid-19. Salah satunya adalah para pelaku pariwisata yang ada di Bali.
“Seperti yang kita ketahui ada paket stimulus dalam bentuk pinjaman lunak yang diajukan teman-teman dari Bali yang diprakarsai oleh Bapak Gubernur I Wayan Koster yang juga kita dukung,” kata Sandiaga Uno, Kamis, 21 Januari 2021.
Kemenparekraf mengusulkan anggaran sebesar Rp3 triliun untuk kredit lunak kepada para pelaku usaha pariwisata. “Tetapi di samping itu, saya ingin menambahkan skema kredit pemulihan untuk pariwisata dan ekonomi kreatif yang saya sebut sebagai Kredit Pemulihan Parekraf (KPP) yang diharapkan jumlahnya bisa kita mulai dengan angka Rp3 triliun,” ungkapnya.
Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta ini mengatakan penyaluran bantuan pembiayaan ini nantinya harus bersifat dari bawah. Harapannya, seluruh penerima bantuan pembiayaan dapat tepat khususnya pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif yang terdampak pandemi covid-19.
“Mereka yang terdampak akan diprioritaskan, mulai dari pengusaha hotel-hotel melati sampai ke homestay. Juga para penyelenggara wisata mikro seperti desa wisata, warung-warung dan gerai-gerai yang ada dalam status kecil dan mikro,” ujarnya.
Ia berharap percepatan pembiayaan pelaku parekraf ini dapat dirampungkan dalam waktu singkat. Targetnya satu hingga tiga bulan ke depan.
“Apresiasi saya kepada OJK. Mudah-mudahan dapat membantu masyarakat dalam membuka kembali lapangan kerja dan meningkatkan penghasilan mereka,” pungkasnya.
