Sejumlah anggota DPR sibuk merayakan ultah Puan Maharani ketika di luar Gedung DPR masyarakat sedang demontrasi. Ulah sejumlah anggota DPR ini hingga kini menjadi sorotan publik, bahkan Pakar Kebijakan Publik Narasi Institute Achmad Nur Hidayat angkat suara.
Menurutnya, anggota DPR ini tidak lagi memiliki hati nurani terhadap penderitaan rakyat. “Ini sebuah ironi yang menggambarkan bahwa Pemerintah tidak mempunyai empati. Jika punya hati nurani semestinya para anggota DPR harus menahan diri minimal sampai kemarahan publik mereda atau menunggu mereka pulang, dan rayakan ulang tahun tersebut diluar DPR karena secara moral DPR ini representatif dari kondisi rakyat,” ujar Achmad dalam keterangan resminya, Kamis (8/9/22).
Menurut Achmad semua drama yang datangnya dari pemerintah ataupun DPR terkait kenaikan harga bbm menunjukkan sesutau lain yang lebih mengerikan. Hal tersebut adalah tidak adanya rasa empati terhadap kesusahan yang semala ini dirasakan.
“Negara ini benar-benar sedang krisis empati. Hati nurani dan kepekaan sosial seolah-olah sudah tidak ada di sebagian besar penyelenggara negara,” ujar Achmad.
Kata Achmad, rakyat saat ini semakin sadar dan pintar. Orang-orang yang kurang punya empati dan kapasitas dalam mengelola negara tentunya akan mereka tinggalkan dan tidak akan dipilih lagi.
“Publik sudah cukup merasakan bagaimana pahitnya terbuai kata-kata manis oknum-oknum partai politik yang seolah-olah akan memperjuangkan rakyat namun pada akhirnya publik merasa seperti kena prank. Itulah kondisi bangsa saat ini,” ujarnya.
Gelombang perlawanan rakyat terhadap kebijakan Presiden Jokowi yang menaikkan harga BBM terus terjadi di beberapa daerah di seluruh Indonesia. Merayakan Ultah Puan Maharani malah menjadi catatan kritis tersendiri ketika ditemukan fakta bahwa saat hal itu dilakukan, rakyat diluar sedang menuntut hak mereka.