Sejumlah Wilayah di Kota Padang Terendam Banjir

Sejumlah Rumah Rusak Akibat Banjir di Way Laay
Ilustrasi
Sejumlah wilayah di Kota Padang, Sumatera Barat, mengalami banjir pada Rabu (18/8) malam setelah hujan deras mengguyur sejak siang. Banjir menggenang di sepanjang jalanan utama Kota Padang dan kawasan sekitarnya, termasuk pemukiman dan rumah sakit.

Berdasarkan pantauan hingga Rabu (18/8) malam, sejumlah wilayah itu seperti di kawasan By Pass Padang, Kecamatan Jondul Rawang, Lubuk Minturun, Berok Siteba, Air Dingin, dan Dadok Tunggul Hitam.

Banjir juga merendam rumah sakit seperti yang terjadi pada Rumah Sakit Siti Rahmah yang terendam hingga ke bagian dalam bangunan.

“Ketinggian air mencapai 100 sentimeter, saat ini tim sudah turun ke lapangan,” kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Padang, Barlius, Rabu (18/8) malam.

Selain banjir, sejumlah pohon tumbang juga dilaporkan terjadi di beberapa tempat, seperti di Jalan Bhayangkara Lubuk Buaya, Pasia Nan Tigo, dan Kelurahan Padang Basi.

Seorang warga Jondul Rawang bernama Bobby mengatakan wilayahnya sudah menjadi langganan banjir. Bila hujan deras tak jua berhenti, banjir bakal terjadi lebih parah.

“Setiap hujan deras dengan waktu yang cukup lama, daerah ini pasti banjir,” kata Bobby.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Minangkabau sebelumnya sudah mengeluarkan peringatan terkait potensi bencana akibat cuaca buruk.

BMKG Minangkabau menganalisis potensi cuaca buruk ini disebabkan karena adanya pola gangguan di Sumatera Bagian Tengah.

Bukan hanya di Sumatera Barat, BMKG juga mengeluarkan peringatan potensi cuaca ekstrem hingga banjir di sejumlah provinsi yang diperkirakan akan terjadi pada 15 hingga 20 Agustus 2021.

Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto mengatakan provinsi yang diperkirakan akan mengalami hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yaitu Aceh, Sumatera Utara, Riau, Kepulauan Riau, Sumatera Barat, Jambi, Bengkulu, Sumatra Selatan, Bangka Belitung, dan Banten.

Selain itu cuaca ekstrem juga akan melanda Jawa Barat, Jawa Tengah, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat dan Papua.

“Waspada banjir bandang di Riau, Sumatera Barat dan Jambi,” kata Guswanto.

Ia menjelaskan bahwa potensi pertumbuhan awan hujan merupakan dampak dari peningkatan aktivitas Madden Julian Oscillation (MJO) dan gelombang Rossby Ekuatorial.

“MJO dan Gelombang Rossby Ekuatorial adalah fenomena dinamika atmosfer yang mengindikasikan adanya potensi pertumbuhan awan hujan dalam skala yang luas di sekitar wilayah yang dilewatinya,” kata Guswanto.(Kay)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.