Rekam jejak Projo sebagai relawan Jokowi dikuliti oleh Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto. Dia bahkan mengejek langkah Projo yang memberi sinyal mendukung Prabowo Subianto di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Hasto Kristiyanto menilai rekam jejak Projo tidak konsisten. Dia menyebut Projo berkali-kali menjilat ludahnya sendiri.
“Dulu (Projo) mau membubarkan, akhirnya enggak jadi, (karena) menolak Pak Prabowo jadi menteri, akhirnya tidak jadi,” ujar Hasto di Rumah Aspirasi Relawan Ganjar, Jakarta, Sabtu (8/7/2023).
Hal itu disampaikan Hasto saat merespons soal ‘kemesraan’ relawan Jokowi seperti Projo dengan relawan Prabowo. Kedua relawan ini mendiskusikan peluang mendukung Prabowo di Pilpres 2024.
Projo pernah kecewa karena Jokowi mengajak Prabowo bergabung di kabinet pada 2019 lalu. Projo mengancam membubarkan diri. Namun ancaman itu sekadar isapan jempol belaka. Projo semakin berkibar usai Ketua Umum Projo Budi Arie diangkat Jokowi menjadi Wakil Menteri Desa.
Hasto juga menegaskan rekam jejak Projo berubah-ubah. Ia membandingkan dengan relawan Ganjar Pranowo, jagoan PDIP di Pilpres 2024. Ia mengeklaim relawan Ganjar konsisten dan lebih banyak.
“Yang mendukung Pak Ganjar ini sesuatu yang autentik yang esensial sehingga tidak mengalami gelombang naik dan turun,” kata Hasto.
Projo secara terbuka dan tak malu-malu menyambut tim pemenangan bakal calon presiden Prabowo, Kamis 6 Juli 2023. Meski mengaku belum menentukan arah dukungannya, tapi Projo tak menampik jika visi misi Prabowo dan Jokowi sudah sejalur.
“Agenda perjuangan sudah sama, cara pandang melihat tantangan bangsa ini ke depan sudah sama, terus apalagi? Masa figurnya berbeda,” ujar Ketum Relawan Projo Budi Arie Setiadi.
“Yang pasti kita percaya kalau kita pakai istilahnya lagu zaman dulu, getar-getar asmara,” pungkasnya.