Sektor Pertanian Akan diciptakan Bibit Unggul Lewat Program TMT+

- Advertisement -
Untuk meningkatkan produktivitas pertanian, pemerintah berupaya mengembangkan sektor pertanian melalui teknologi digital guna mendapatkan hasil pertanian bermutu.

Selain itu, pemerintah kian giat berusaha melahirkan bibit-bibit generasi penerus sebagai petani milenial di sektor pertanian.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi menghadirkan Orange Knowledge Program (OKP): Tailor Made Training Plus (TMT+) di sektor Pertanian.

Pertanian
Foto : Istimewa

Program tersebut merupakan salah satu implementasi kerjasama Indonesia dengan Belanda dalam pengembangan pendidikan vokasi melalui SMK Pusat Keunggulan, khususnya bidang pertanian dengan kompetensi keahlian Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura serta Agribisnis Ternak Unggas.

SMKN 1 Kempas terletak di Indragiri Hilir, Riau merupakan salah satu SMK Pusat Keunggulan yang menjalankan program TMT+ melalui kompetensi keahlian Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura. Program tersebut memiliki dua fokus utama. Pertama, penguatan kompetensi sumber daya manusia melalui serangkaian pelatihan. Kedua, pengembangan kemitraan dengan dunia kerja yang melibatkan manajemen SMK.

Kepala Sekolah SMKN 1 Kempas, Bedrizon, mengatakan untuk mendukung pelaksanaan pembelajaran terdapat fasilitas laboratorium kultur jaringan, alat penunjang yang berstandar Industri dan Dunia Kerja (IDUKA), dan bekerja sama dengan para industri terkait seperti Agrowisata Beken Jaya serta instansi pemerintah baik di bidang tanaman pangan, multikultural hingga sertifikasi benih di lingkungan provinsi Riau.

Pertanian
Fpto : Istimewa

“Kami menyadari bahwa pertanian merupakan sektor yang sangat penting karena berdampak pada tingkat kesejahteraan penduduk Indonesia. Harapan kami dengan adanya program TMT+, kami bisa melahirkan petani milenial, pengusaha, dan para ahli di bidang pertanian sehingga menciptakan Indonesia menjadi salah satu pemimpin di bidang pertanian,” jelasnya.

SMKN 1 Kempas memiliki tujuh kompetensi keahlian di antaranya: Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura, Agribisnis Tanaman Perkebunan, Agribisnis Perikanan Air Tawar, Akuntansi Keuangan dan Lembaga, Desain Permodelan dan Informasi Bangunan, Teknik dan Bisnis Sepeda Motor, dan Teknik Komputer dan Jaringan.

Selain fokus pada peningkatan mutu para siswa, perlu juga keterampilan untuk mengkomunikasikan sekolah ke masyarakat dan stakeholder secara digital. Oleh karena itu, Direktorat Kemitraan dan Penyelarasan Dunia Usaha dan Dunia Industri, Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia bekerja sama dengan Dyandra Academy (PT Dyandra Promosindo) menghadirkan program SMK Cakap Digital dengan tema Digital Marketing Development untuk tenaga kependidikan vokasi di Indonesia.

Pertanian
Foto : Istimewa

Program ini menghadirkan beberapa materi yang disampaikan seperti digital marketing strategy, social media marketing, brand identity and positioning, copywriting, SEO dan sebagainya. Program tersebut memberikan kesempatan bagi para kepala SMK dan guru untuk menerapkan digital marketing guna mendukung peningkatkan revitalisasi citra SMK.

“Implementasi Digital Marketing Development penting dikuasai oleh tenaga pendidik SMK, dimana era digital saat ini perlu mengoptimalkan berbagai peluang melalui teknologi digital untuk memasarkan produk bahkan jasa dari SMK melalui branding dan marketing agar dapat menjangkau pasar lebih cepat dan luas,” ujar Rumpoko, Director Dyandra Academy. (EH).

 

spot_img

Trending Topic

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Hot News

Game

PENTING UNTUK DIBACA