Ganjar Pranowo seolah tak diberi peluang oleh PDIP untuk maju Pilpres 2024. Ganjar seakan dikucilkan dari partai dalam beberapa kesempatan. Bahkan Gubernur Jawa Tengah ini dapat sanksi dari partai karena pernyataannya soal capres.
Di balik fenomena itu, Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah justru memberikan analisa jika semua itu direkayasa alias hanya bagian skenario politik PDIP.
Pengamat politik mencurigai imej Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang terkesan dikucilkan oleh PDIP sebenarnya masih bagian dari skenario partai pimpinan Megawati Soekarnoputri tersebut.
Dedi Kurnia Syah menduga skenario ini dilakukan demi mendulang simpati masyarakat untuk menaikkan daya tawar Ganjar.
“Artinya, Ganjar sengaja diperankan sebagai kader yang tertindas untuk kemudian mendulang simpati,” kata Dedi, Rabu (2/11/2022).
“Jadi, ini satu rangkaian panjang yang memang sejak awal PDIP telah membangun nama besar Ganjar dengan berbagai opini,” ungkap Dedi.
Menurut Dedi, skenario ini mirip saat PDIP mengusung Joko Widodo (Jokowi) menjadi Presiden RI dulu. “Hematnya, PDIP dan Ganjar, sama-sama sedang membangun narasi untuk menyiapkan Ganjar di Pilpres 2024,” ujar Dedi.
“Hanya saja cara yang dipakai sama persis dengan apa yang dilakukan pada Jokowi, memgambil sisi remeh, soal personal, ketertindasan yang direkayasa,” terang dia.
Dedi turut menyoroti bagaimana saat ini muncul baliho bergambar Ganjar di beberapa daerah. Baliho tersebut memuat foto Gubernur Jawa Tengah Ganjar dengan pesan ‘Petugas Partai Harus Nurut. Saya Setuju’.
Dedi melihat, munculnya baliho ini sejalan dengan manuver politik Ganjar dan PDIP.
Meskipun Ganjar masih belum jelas nasibnya di 2024 nanti, Ketua Ganjar Pranowo Mania, Immanuel Ebenezer justru sangat yakin PDIP akan mengusung sang Gubernur Jateng sebagai capres di 2024 nanti.
Pria yang akrab disapa Noel ini menyebut ada tiga alasan Ganjar pasti dijagokan oleh PDIP.
“Ada tiga pertimbangan yang menjadi pertimbangan PDIP itu sendiri,” kata Noel.
Noel pertama mengungkit dukungan masyarakat yang besar terhadap Ganjar.
“Kedua soal elektabilitas, ketiga soal pernyataan atau slogan PDIP hattrick,” kata Noel.
“Dia butuh sosok yang mempunyai dampak elektoral.”
Noel menyampaikan, dari ketiga alasan tersebut, faktor paling penting adalah dampak elektoral yang dimiliki oleh Ganjar.