Proyek Smart Change menggelar konferensi daring tahunan terakhirnya melalui platform Zoom pada Rabu (30/11) lalu dengan topik investasi urban “The Online Conference for Smart City Governance in Jakarta”.
Konferensi Smart Change Dibuka oleh perwakilan pemerintah Jakarta, Berlin, dan Bangkok, konferensi Smart Change ini berhasil mengumpulkan beragam pemangku kepentingan dari tata kelola dan pelayanan terkait Smart City yang menyoroti contoh inovatif dari Smart Health, distrik, dan sistem Smart City dengan total 200 partisipan dan 18 pembicara.
Meski Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sudah berhasil melibatkan banyak pemangku kepentingan lokal melalui unit Smart City, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta juga berharap bisa mengorganisir investasi ke beragam area kebijakan lainnya seperti ikut mendukung Smar Change. Harapan akan investasi Smart dan berkelanjutan ini sejalan dengan masyarakat dan bisnis/usaha yang memungkinkan upaya memfasilitasi solusi inovatif di area urban dengan mempertimbangkan dialog inklusif tentang tantangan tekanan perkotaan yang mendesak.
Dialog yang dibangun ini berhasil dilakukan melalui konferensi dengan mengundang seluruh pemangku kepentingan kota untuk berdiskusi dan bertukar informasi tentang inovasi yang direncanakan untuk kota-kota berlabel Smart City.
Dengan audiens yang terdiri dari otoritas lokal Jakarta, pemangku kepentingan kota lainnya (masyarakat sipil yang terorganisir, akademisi, dan perwakilan industri) begitu juga dengan otoritas publik internasional dihadapkan dengan tata kota dan pelayanan terkait Smart City, konferensi ini diharapkan bisa mendorong pertukaran informasi dan pengetahuan di level internasional antara pembuat kebijakan, praktisi, dan organisasi pendanaan serta pembiayaan.
Konferensi yang dilaksanakan juga menyajikan temuan terbaru terkait tata kelola Smart City dengan fokus pada pembiayaan proyek inovatif kota, begitu juga dengan menciptakan kesempatan untuk Jakarta dan otoritas lokalnya untuk mendapatkan akses ke pengetahuan dan informasi internasional yang valid dengan relevansi terkait keberlanjutan pembuatan kebijakan kota, memungkinkan terciptanya interaksi langsung antara peserta konferensi dengan pembicara.
Ini juga merupakan tambahan dalam meningkatkan kepedulian untuk solusi lainnya yang diimplementasikan dalam kerja sama segitiga antara Berlin, Jakarta, dan Bangkok yang dilakukan bersamaan untuk mempromosikan proyek Smart Change dalam konteks pertemuan AsiaBerlin.
Konferensi dibuka oleh pembicara utama, Kariem El-Ali, ketua tim Smart Change Jakarta. Kemudian diikuti oleh perkenalan terkait Smart Change dan tantangan dari investasi perkotaan sebagai tambahan dari topik utama yang disampaikan terkait strategi Smart City Jakarta, Bangkok, dan Berlin.
Setelah sambutan dan perkenalan, konferensi dimulai dengan bergeser ke roadmapping dan persiapan untuk Jakarta Smart City dan ke depannya, menampilkan kajian oleh Elektro Informatika Utama dari Institut Teknologi Bandung dalam dialog dengan pemangku kepentingan dan capaian kebijakan.
Selanjutnya diikuti dengan fokus terhadap inovasi perkotaan, di mana organisasi-organisasi diundang untuk menyajikan solusi dan tantangan mereka dalam pendekatan inovasi distrik dalam menghubungkan antara satu kota di Berlin, Jakarta, dan Bangkok dengan kota lainnya. Sesi ketiga dari konferensi diisi oleh ahli pendanaan dan pembiayaan yang menyajikan kesempatan untuk proyek Smart City dalam portofolionya, mempersilakan audiens untuk memahami lanskap keuangan dari Smart City dan inovasi perkotaan. Di penghujung, konferensi diakhir dengan intisari dan pengumuman kompetisi “Smart Cross-City for Future Collaboration” yang akan dimulai pada akhir November 2022.