Tergiur untuk merebut salah satu kursi DPRD salah seorang caleg bernama Erfin Dewi Sudanto membuat keputusan yang cukup mengejutkan. Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) ini menawarkan ginjalnya untuk menutupi biaya kampanye.
Bahkan, Erfin Dewi Sudanto yang merupakan politisi lokal yang akan berebut salah satu kursi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bondowoso, Jawa Timur ini membuat surat tertulis dan menawarkan ginjalnya kepada orang yang mau membeli.
Kursi legislatif memang menggiurkan bagi sebagian orang. Tidak aneh banyak hal dilakukan agar bisa terpilih menjadi anggota legislatif dan mendapat status sebagai wakil rakyat.
Erfin mengaku biaya kampanye Pemilihan Legislatif (Pileg) membutuhkan biaya cukup besar, sedangkan dirinya tidak memiliki uang.
“Kebutuhan sangat besar sekali. Terutama yang banyak seperti bansos dan kegiatan yang melibatkan masyarakat,” ungkapnya, Selasa (16/1/2024).
Menurut Erfin Dewi Sudanto masyarakat memilih Caleg berdasarkan besaran uang yang diberikan. “Masyarakat banyak krisis kepercayaan dengan wakil rakyat. Setiap saya sowan (berkunjung) ke rumah warga, selalu ditanya wani piro (berani berapa),” ungkapnya.
Pria asal Desa Bataan, Kecamatan Tenggarang, Bondowoso tersebut maju di Dapil 1 Bondowoso.
Ia belum dapat mengungkapkan besaran biaya kampanye untuk dapat terpilih menjadi anggota DPRD.
“Kalau kebutuhannya dana kampanye, berat mau mengungkapkan. Nanti Disangka mau mempermainkan dan cari-cari kesempatan,” imbuhnya.
Erfin Dewi Sudanto membandingkan biaya kampanye dirinya dengan teman yang pernah maju Pileg tahun 2019. Rp 2 miliar tak cukup
Teman Erfin Dewi Sudanto yang saat itu tidak terpilih menjadi anggota dewan menghabiskan biaya kampanye sebesar Rp2 miliar.
“Kadang Timses juga butuh uang bensin dan transport, satu orang ada Rp 200 ribu hingga Rp 100 ribu. Karena tahun 2019, teman saya ada yang tidak jadi juga dengan dana Rp 2 miliaran,” imbuhnya.
Menjual ginjal bukan cara Erfin untuk menjadi viral, melainkan bentuk pengorbanannya untuk kepentingan masyarakat.
“Supaya saya lebih amanah lagi (saat terpilih jadi Caleg) dengan sisa umur hidup saya. Ini bukan untuk kepentingan pribadi.”
“Karena selain untuk membesarkan nama partai, ini juga bentuk keseriusan saya, agar ke masyarakat tidak mengkhianati nanti,” tandasnya.
Dalam surat bermaterai yang ditulis Erfin Dewi Sudanto tidak ada rincian harga ginjal yang hendak dijual.
Menurutnya, pembeli harus memberikan harga terbaik dan sesuai dengan kesepakatan bersama.
“Jadi saya harus ngobrol dulu, kalau cocok Oke. Karena ini bukan untuk kepentingan dunia saja, tetapi untuk amal ibadah saya sampai akhirat,” ungkapnya.
Keputusan untuk menjual ginjal, sudah disetujui istri dan anak Erfin. Erfin hanya memiliki biaya untuk memasang baliho kecil di sejumlah tempat di Bondowoso. Uang yang digunakan selama ini berasal dari sisa tabungannya.
“Intinya ini untuk mengabdi kepada masyarakat.”
“Ginjal pun saya jual untuk membuktikan bahwa jiwa dan raga demi masyarakat Bondowoso,” pungkasnya.