Seorang perempuan bernama Roida Tampubolon nekat melempar Presiden Joko Widodo dengan sandal dan air mineral saat kunjungan kerja di Kota Medan, pada hari Minggu 27 Agustus 2023.
Roida Tampubolon merupakan warga Pulobrayan Kota Medan. Sebelum nekat melempar Presiden Jokowi dengan sandal dan air mineral, Roida Tapubolon dikabarkan beberapa kali mengadukan dua oknum polisi yang lakukan pungli saat buat laporan Polisi.
Bahkan bukan hanya itu, Roida Tampubolon mengaku dirinya mendapat ancaman oknum polisi disebabkan mencoba merekam aksi pungli di Polsek Percutseituan.
Roida Tampubolon juga diketahui pernah tidur di Polrestabes Medan lantaran mengaku mendapat ancaman dari orang lain.
Di beberapa video yang diunggah melalui akun Facebooknya, Roida terlihat sempat tidur bersama anaknya di Polrestabes Medan guna mendapat perlindungan.
Kini Roida Tampubolon menjadi pusat perhatian masyarakat usai lakukan aksi nekat dengan menerobos kerumunan massa untuk berusaha menghadap Presiden Jokowi.
Dikabarkan alasan Roida lakukan aksi nekatnya dengan menerobos Gedung Serbaguna yang dihadiri Presiden lantaran ingin melaporkan perihal kejadian yang dialaminya. Karena menurut Roida, tidak ada keadilan yang didapatnya meski telah membuat laporan ke pihak kepolisian.
Namun, karena pengamanan terlalu ketat dan sulit baginya melaporkan langsung apa yang dialaminya selama ini, Roida geram lalu dia nekat melakukan aksi lempar air mineral ke arah Presiden Jokowi.
Kemudian aksi tersebut berhasil digagalkan oleh Paspampres Jokoi hingga berujung kepada pengamanan Roida oleh petugas.
Aksi nekat Roida mendadak menjadi perhatian publik yang ingin mengetahui siapa dia sebenarnya.
Karena momen ini terjadi di tengah ribuan orang, warga dan awak media berusaha mengabadikan peristiwa tersebut. Namun, anggota Paspampres marah.
Mereka melarang warga dan awak media untuk menyalakan kamera merekam momen wanita tersebut melempar sandal ke Jokowi.
“Jangan ada yang merekam, matikan kamera,” ucap Paspampres dengan nada tinggi.
Sempat terjadi cekcok antara ibu-ibu tersebut dengan para Paspampres. Tak lama kemudian, paspampres pun berusaha menangkan sang ibu tersebut.
Sementara itu Paspampres lainnya meminta jangan ada partisipan ataupun wartawan yang merekam kejadian tersebut.
