Surya Paloh Sebut Kader Ditekan dan Masuk Penjara: Itu Risiko Perjuangan.
Ketum NasDem, Surya Paloh, menyampaikan arahan kepada para kadernya saat kunjungan ke Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis (22/6). Dalam pidatonya, Paloh meminta seluruh kadernya tak patah semangat meski ada sejumlah kader yang terjerat kasus hukum.
“Kita ingin perjuangan ini berlanjut terus, dibujuk, dirayu, ditekan, bahkan kadernya dijebloskan ke tahanan. Itu bagian dari misi perjuangan kita,” kata Surya Paloh di kegiatan pembekalan bakal caleg NasDem se-Sulawesi di Hotel Claro, Kota Makassar, Kamis (22/6).
Paloh juga mengingatkan, NasDem tidak menerapkan strategi prasangka buruk dalam berpolitik. Ia juga memastikan NasDem menghormati upaya penegakan hukum di Indonesia.
“Kita tidak menerapkan prasangka buruk. Kita tidak mengedepankan pikiran-pikiran strategi licik dalam politik. Kita hormati upaya penegakan hukum di negeri ini. Penghormatan kita pada upaya-upaya penegakan hukum itu jangan diragukan lagi,” tegasnya, dikutip dari kumparan pada 23 Juni.
Meski demikian, Paloh mengingatkan kepada para penegak hukum untuk tak mempermainkan hukum. Termasuk dengan mencari-cari kesalahan yang tak pernah ada.
“Tapi boleh lah NasDem juga mengingatkan kepada para penegak hukum,” kata Paloh disambut teriakan para kader.
“Jangan sekali-kali mempermainkan kata-kata, jangan sekali-kali mempermainkan hukum itu sendiri. Jangan mencari-cari kesalahan yang tak perlu dicari,” pungkasnya.
Rentetan kasus menjerat para menteri dari NasDem di Kabinet Indonesia Maju. Mulai dari eks Menkominfo sekaligus eks Sekjen NasDem Johnny G Plate dan terkini Mentan Syahrul Yasin Limpo.
Johnny Plate terjerat kasus dugaan korupsi proyek penyediaan infrastruktur Base Transceiver Station (BTS) Bakti Kominfo. Kasus itu diusut oleh Kejaksaan Agung.
Bahkan, Plate sudah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan. Selain itu, berkas perkara Plate sudah dinyatakan lengkap dan segera disidang.
Sedangkan Syahrul Yasin Limpo kini harus berurusan dengan KPK. Pria yang akrab disapa SYL itu diperiksa KPK terkait kasus dugaan penerimaan gratifikasi, SPJ fiktif, hingga pemerasan di lingkungan Kementan.
Pemeriksaan terhadap para menteri NasDem itu menuai spekulasi NasDem menjadi ‘target’ karena momentumnya terjadi setelah partai besutan Surya Paloh itu memutuskan mendukung Anies Baswedan sebagai capres di 2024.