Bakal calon presiden (bacapres) Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) Anies Baswedan selalu ditempatkan di urutan ketiga di sejumlah lembaga survei.
Elektabilitas Anies Baswedan terus berada di urutan terakhir berdasarkan survei yang dilakukan beberapa lembaga survei, di bawah bacapres Partai Gerindra Prabowo Subianto dan bacapres PDI-P Ganjar Pranowo.
Hal ini menjadi sorotan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh dan mempertanyakan dinamika yang terjadi di beberapa lembaga survei tersebut.
“Apakah benar apa yang digambarkan oleh katakanlah lembaga-lembaga survei yang menempatkan komposisi Anies Baswedan tetap di urutan ketiga dari apa yang kita pahamin,” kata Paloh usai bertemu Anies dan Tim 8 KPP di Grand Hyatt, Jakarta, Kamis (24/8/2023) malam.
Pertemuan yang berlangsung selama empat jam itu, salah satunya membahas dinamika hasil survei yang menempatkan Anies selalu berada di urutan terbawah.
Paloh menjelaskan, ketika membahas hasil lembaga survei yang ada, terjadi diskusi yang menarik di antara mereka. Barulah kemudian Paloh menyentil lembaga survei yang selalu menempatkan Anies di urutan 3 terus.
Sebab, berdasarkan survei internal Koalisi Perubahan, mereka justru optimistis terhadap Anies.
“Sejujurnya, dengan segala hormat kita kepada lembaga-lembaga survei, banyak juga yang tidak tepatnya ya begitu. Ya (survei internal) memberikan pencerahan optimisme yang lebih tinggi,” jelasnya.
“Jadi itu lah tugas kita bersama,” imbuh Paloh.
Untuk diketahui, berdasarkan survei yang dilakukan Indikator Politik Indonesia, elektabilitas Anies sebesar 23,9 persen atau di bawah Ganjar Pranowo (35,2 persen) dan Prabowo (33,2 persen), berdasarkan simulasi tiga nama.
Dengan margin of error 2,35 persen, elektabilitas Prabowo dan Ganjar bersaing.
Sementara, berdasarkan simulasi yang sama, elektabilitas Anies sebesar 19,2 persen bila merujuk hasil survei Litbang Kompas. Dua kompetitornya, Ganjar mengantongi elektabilitas 34,1 persen, dan Prabowo sebesar 31,3 persen.
