Gara-gara Ganjar Pranowo muncul di video azan salah satu stasiun televisi, memicu perdebatan hangat di media sosial. Hingga politik identitas menjadi trending topic di media sosial X pada hari ini, Minggu, 10 September 2023.
Topik ‘politik identitas’ di media sosial X sudah mencapai 15,5 ribu unggahan pada pukul 11.55 WIB. Netizen heboh membahas tayangan video azan di salah satu stasiun televisi yang memperlihatkan bakal calon presiden (capres) Ganjar Pranowo tengah menyalami jamaah yang datang hingga melaksanakan salat berjamaah di masjid.
Dalam video yang beredar, tayangan azan magrib itu awalnya dibuka dengan pemandangan alam Indonesia. Kemudian, Ganjar muncul menyambut jemaah yang akan salat.
Ganjar tampak mengenakan baju koko berwarna putih, peci hitam dan sarung batik. Dia menyalami dan mempersilakan jemaah yang datang untuk masuk ke masjid.
Ganjar juga muncul saat sedang melakukan wudu sebelum salat. Ganjar duduk di saf depan sebagai makmum. Tayangan itu ramai disorot warganet dan dikaitkan dengan politik identitas.
Sementara, Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto menyebut kemunculan Ganjar dalam video azan di TV bukanlah merupakan politik identitas.
“Bukan (politik identitas), karena dari sisi Pak Ganjar merupakan sosok yang religius, religiusitasnya tidak dibuat-buat,” ujar Hasto, Sabtu, 9 September 2023
GP di Adzan Maghrib RCTI nih gaess…..
Bukan politik identitas…?? 🤔🤔 pic.twitter.com/k3TApEO5ya
— Yom N'Friends (@Yom_N_Friends) September 8, 2023
Hasto menilai ajakan Ganjar kepada masyarakat untuk taat beribadah, merupakan hal yang positif. Untuk itu, dia meminta tampilan spiritualitas sebagai bangsa tak langsung dikaitkan dengan politik identitas.
“Kalau untuk mengajak masyarakat dengan senyum, untuk berdoa bersama untuk menjalankan salat lima waktu, itu merupakan hal yang positif. Bagi umat Kristen mengajak ke gereja, bagi umat Hindu di pura, itu merupakan sesuatu yang bagus. Karena itu jangan menampilkan identitas yang menunjukkan spritualitas sebagai bangsa, lalu kemudian dikatakan politik identitas,” ujar Hasto.
Ia menegaskan bahwa politik identitas justru merupakan politik yang tidak mencerdaskan bangsa.
Hasto juga mengklaim religiusitas Ganjar tidak perlu diragukan, karena terlihat dari pribadinya yang rajin beribadah dan santun. Selain itu menurut dia, religiusitas juga terlihat dari keluarga Ganjar dan istrinya Siti Atiqoh Supriyanti yang berasal kalangan pesantren.
“Ganjar dan istrinya, Siti Atiqoh, menampilkan kehidupan spritualitas yang mencerminkan sebagai manusia yang bertakwa kepada Tuhan, bukan sesuatu yang dibuat-buat. Sosok Ganjar yang rajin beribadah, baik, santun, merakyat, itu tidak dibuat-buat. Itu sesuatu original, keluar dari Pak Ganjar Pranowo,” ujarnya.
Sementara Ketua DPP Partai Perindo Yusuf Lakaseng mengecam pernyataan beberapa pihak yang menyebutkan kalau Ganjar melakukan politisasi agama setelah muncul dalam video azan tersebut.
“Itu tuduhan sumir lawan politik saja. Di tayangan itu Ganjar terlihat netral, tidak ada unsur politik sama sekali apalagi kampanye,” katanya.
Menurut dia, kalau Ganjar ada dalam tayangan saat azan, harus diliat yang bersangkutan sedang apa. Dia menilai Ganjar dalam video itu terlihat mengikuti seruan azan, berwudu lalu salat.
“Menurut saya itu justru bagus, Ganjar sedang menjalankan sila pertama Pancasila,” pungkasnya.
Ganjar Pranowo itu jelas jelas melekat sebagai Bapak Politik Identitas.
gak usah malu mengakui nya bung@ganjarpranowo pic.twitter.com/qFxCkB67zK— HUKUM MILIK PENGUASA (@HukumDan) September 9, 2023