Musibah banjir masih menggenangi wilayah Mentawai, Sumatera Barat. Bahkan, air belum surut sejak banjir pertama kali menerjang tiga hari lalu.
Akibatnya, sebanyak 222 rumah warga terendam air. Sebanyak 222 rumah itu berada di tiga dusun wilayah Desa Malancan, Kecamatan Siberut Utara.
Banjir sudah terjadi sejak Jumat (11/11), namun sampai hari ini air tidak ada surut-surut, akibat banjir tersebut seluruh aktivitas warga lumpuh.
“Hujan lebat terjadi sejak hari Jumat siang, banjir pada sore hari dan sejak banjir Jumat itu sampai sekarang tidak ada menandakan surut,” kata Kepala Desa Malancan, Jalimin Saleleu, Senin (14/11).
“Awalnya seperti biasa, kalau banjir itu hanya satu hari saja kemudian dia akan surut tapi ternyata tidak seperti itu,” paparnya.
Jalimin menambahkan, tiga dusun yang dilanda banjir tersebut yaitu Dusun Sabeu Oncun, Dusun Sirilanggai, Dusun Ukkra.
“Yang terparah itu Dusun Sabeu Oncun rumah semua rumah kena banjir total rumah yang kena banjir itu ada sebanyak 114 rumah, kemudian Dusun Ukkra ada sebanyak 69 rumah, kemudian Dusun Sirilanggai 39 rumah,” tuturnya.
Akibat banjir tersebut, kata Jalimin, seluruh aktivitas masyarakat lumpuh total.
“Anak tidak bisa sekolah, masyarakat tidak bisa bekerja, saya sendiri dan staf lainnya tidak bisa ke kantor. Semua aktivitas lumpuh total,” katanya.
Rata-rata rumah warga setempat memang terbuat dari rumah panggung, namun bagian dapur mereka lebih rendah sudah tergenang, tapi ada juga termasuk dalam rumah sudah masuk air jika rumah warga itu rendah.
“Yang rendah tergenang semuanya, kejadian ini kita sudah sampai ke BPBD Mentawai,” tutupnya. (Kay)