Ketua Umum Partai Republik Satu Hasnaeni atau yang dikenal dengan ‘Wanita Emas” menyampaikan permintaan maaf kepada Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Hasyim Asy’ari terkait dugaan asusila.
Ahli pidana Muhammad Boli, menilai tudingan Wanita Emas tersebut terhadap Ketua KPU Hasyim Asy’ari sedari awal memang sarat muatan politis.
“Beredarnya video permohonan maaf Hasnaeni kepada ketua KPU, memperkuat dugaan adanya muatan politis,” ujar Muhammad Boli, dikutip dari medcom.id, Senin, 26 Desember 2022.
Langkah Hasnaeni melaporkan kasus dugaan pelecehan seksual dan pemerkosaan ketua KPU ke Dewan Kehormatan Penyelenggaraan Pemilu (DKPP) kata Boli adalah tindakan hukum yang tidak tepat. Sekaligus, salah alamat.
“Jika memang dugaan itu benar dan memiliki bukti-bukti, seharusnya dilaporkan kepada pihak kepolisian untuk kemudian di proses sesuai ketentuan hukum yang berlaku,” ujarnya.
Boli menilai tidak dilakukannya laporan pengaduan ke kepolisian menguatkan dugaan bahwa pelaporan Wanita Emas tersebut bermuatan politis. Pelaporan dinilai semata ingin merusak citra ketua KPU sebagai penyelenggara pemilu.
Laporan tersebut dinilai telah mengganggu proses konsolidasi penyelenggaraan pemilu. Selain itu, berpotensi menghambat, serta melukai seluruh insan penyelenggara pemilu.
“Karena ketua KPU adalah simbol institusi KPU. Karena kuatnya daya rusak tuduhan Hasnaeni, maka ketua KPU atau KPU secara institusi mengambil langkah hukum atas tuduhan tersebut. Ini semua untuk menyelamatkan marwah KPU,” ujarnya.
Sebelumnya, Hasnaeni ‘Wanita Emas’ melakukan klarifikasi terkait dugaan pelecehan seksual yang dilakukan Ketua KPU Hasyim Asy’ari. Ia menyebut isu pelecehan seksual dan pemerkosaan yang dilakukan Ketua KPU terhadap Hasnaeni tidak benar.
Hasnaeni meminta maaf ke Ketua KPU beserta jajarannya.
“Bahwa video yang beredar yang menyatakan bahwa saya telah mengalami pelecehan seksual dan pemerkosaan yang dilakukan oleh Ketua KPU Hasyim Asy’ari maka saya nyatakan bahwa hal itu tidak benar,” ujar Hasnaeni dalam video yang viral di media sosial.
Tak lama usai video permintaan maaf itu beredar, Farhat Abbas langsung mengirimkan keterangan tertulis Hasnaeni kepada wartawan. Dalam keterangan tertulis itu, Hasnaeni menjelaskan kronologi intimidasi yang dialaminya sampai akhirnya mau membuat video permintaan maaf.
“Atas intimidasi, tekanan, dan ancaman tersebut di atas saya dengan terpaksa membuat video (klarifikasi),” ujar Hasnaeni dalam keterangannya tertulisnya yang dikirimkan lewat kuasa hukumnya, Farhat Abbas, Senin (26/12).
Sebagai informasi, Hasnaeni merupakan Ketua Umum Partai Republik Satu, partai yang gagal lolos Pemilu 2024. Perempuan yang dijuluki Wanita Emas itu kini sedang ditahan oleh Kejaksaan Agung sebagai tersangka penyelewengan penggunaan dana PT Waskita Beton Precast.