Akara, rapper terbaru dan termuda dari PreachJa Records, baru saja merilis single keduanya yang berjudul “Mentari”, menyertai perilisan ini adalah peluncuran video musik do Youtube dan situs web resmi PreachJa Records.
Kehadiran Akara punya signifikansi besar untuk menyempurnakan barisan rapper Empat Apokalips, roster terbaru dari label musik berbasis Jakarta tersebut, yang turut digawangi oleh Laze, Noise from Under, dan Wicigo Shawty.
Mendahului perilisan ini, Akara merilis trek penunjang berjudul “Semua” yang dapat disaksikan diakses lewat marketplace musik independen The Storefront dan YouTube.
“Mentari” Akara menghadirkan kombinasi melodi gitar yang khidmat dan dentuman 808 yang dengan apik mengiringi ekspresi syukur sekaligus refleksi diri sebagai tema besar dari trek ini.
Di tengah kehidupan yang terus bergerak menyongsong masa depan cerah, “Mentari” mengingatkan pendengar untuk berhenti sejenak dan mengambil waktu untuk mengucapkan terima kasih pada diri, Pencipta, dan sekitar, selain juga mengkaji diri dan menjadi lebih baik.
Dibawakan dengan merdu dan ringan, lagu ini terasa seperti bait doa sekaligus surat kecil untuk diri sendiri yang ditulis Akara sebagai “penyemangat bagi semua orang yang bergumul dengan takdir di luar sana.
” Berbicara tentang keyakinan dan ketekunan hati, Akara berujar bahwa lagu ini “menggambarkan sesuatu yang sangat indah, seperti mentari yang cerah, seperti pencapaian dan kemenangan apa yang kita telah dapatkan. Saya mendapatkan pintu yang besar di lagu ini.”kata Akara
Lahir dan besar di Bandung, Akara tumbuh dengan pengaruh kultur Sunda yang kuat. Interaksi antara warna musik pop Sunda dan dangdut Parahyangan yang menjadi kegemarannya sejak kecil dengan nuansa musik alt-rock Bandung serupa Pure Saturday dan The Milo yang dipertemukan dengan pengaruh musik hip-hop new school khas 2010-an melahirkan bentukan karakteristik baru di skena hip-hop Indonesia yang belum pernah ada sebelumnya.
Kulminasi dari pertemuan-pertemuan tersebut tersebut bagi Rapper ini memungkinkan munculnya “ritme-ritme organik khas suatu khas daerah untuk mendapatkan sebuah eksperimen baru dalam musik saya,” yang imajinatif namun tetap terasa khusyuk dan familiar. Sebelumnya, Akara baru merilis satu buah lagu di tahun 2020, Hadia, yang dipersembahkan untuk sang anak.
Video musik untuk “Mentari” menghadirkan latar alam gunung dan hutan hijau yang terasa harmonis saat disandingkan dengan lirik reflektif dan eksploratif dari lagu tersebut.
Keberadaan Rapper di tengah bentang alam tersebut sekaligus membuatnya terlihat kecil dan bersahaja, mendukung kesan spiritual yang tersirat dalam lagu.
Interaksi puitis antara manusia dan alam dilanjutkan pada adegan ketika Rapper ini menggendong anaknya, bersama-sama menatap lembah dan sawah seakan mengambil waktu sejenak untuk berhenti dan mengucap syukur.
Diselingi dengan latar ruang kamar, video ini mempermainkan unsur ruang dan bayangan untuk menyampaikan pesan sederhana yang dibalut dengan kejujuran murni.