Borok para petinggi ACT atau lembaga kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap (ACT) semakin terbongkar. Hal ini terkuak usai Bareskrim Polri turun tangan menyelidiki dugaan skandal tersebut.
Para petinggi ACT terindikasi dugaan kasus penyelewengan dana bantuan korban kecelakaan pesawat Lion Air.
Penyelewengan dana sosial tersebut diduga dilakukan oleh dua petinggi ACT, mantan Presiden ACT Ahyudin dan Presiden ACT Ibnu Khajar,
keduanya diduga menyalahgunakan sebagian dana sosial itu kepentingan pribadi masing-masing berupa pembayaran gaji dan fasilitas pribadi.
“Petinggi ACT Saudara Ahyudin dan Ibnu Khajar melakukan dugaan penyimpangan sebagian dana sosial dari pihak Boeing tersebut untuk kepentingan pribadi masing-masing,” ujar Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan, Sabtu (9/7).
Selain itu, kata Ramadhan, kedua pengurus ACT tersebut tidak pernah mengikutsertakan pihak ahli waris dalam penyusunan rencana maupun pelaksanaan penggunaan dana sosial.
Polisi juga memperoleh fakta bahwa ACT menerima dana dari Boeing untuk disalurkan kepada korban sebagai dana sosial sebesar Rp138 miliar.
Pihak Boeing memberikan dua jenis dana kompensasi yaitu dana santunan tunai kepada ahli waris korban masing-masing sebesar Rp 2,06 miliar.
Serta bantuan nontunai berupa dalam bentuk dana sosial sebesar Rp2,06 miliar. “Dana tersebut tidak dapat dikelola langsung oleh para ahli waris korban, melainkan harus menggunakan lembaga atau yayasan bertaraf internasional,” kata Ramadhan.
Ramadhan mengatakan, pihak Boeing menunjuk ACT atas rekomendasi ahli waris korban untuk mengelola dana sosial tersebut yang untuk membangun fasilitas pendidikan sesuai dengan rekomendasi dari ahli waris para korban.
Namun, lanjut dia, pihak ACT tidak memberitahukan realisasi jumlah dana sosial yang diterima dari pihak Boeing kepada ahli waris korban, termasuk nilai serta progres pekerjaan yang dikelola oleh ACT.
“Diduga ACT tidak merealisasikan seluruh dana sosial tersebut, melainkan untuk mendukung fasilitas serta kegiatan kepentingan pribadi Ahyudin dan pengurus,” pungkas Ramadhan.