Bupati Solok ngamuk, memang bukan yang pertama kali terjadi. Bupati yang terkenal sebagai sosok temperamental ini kini kembali membuat heboh jagat maya. Videonya viral di media sosial mengundang pro dan kontra.
Buntut Bupati Solok ngamuk, sebagian masyarakat menilainya arogan dan sombong. Namun, tak sedikit warga Solok yang membela sikap kepala daerahnya yang tengah memperjuangkan nasib warganya yang di PHK oleh perusahaan air mineral Aqua Danone (PT Tirta Investama Aqua Solok).
Bupati Solok, Epyardi Asda menilai, 101 orang warganya kehilangan pekerjaan akibat kesewenang-wenangan pihak perusahaan Aqua Danone di Kabupaten Solok.
Bahkan, emosi Bupati Solok ini kian tersulut akibat adanya sinyalemen kebijakan diambil pihak perusahaan Aqua Danone dilindungi oleh Gubernur Sumbar, Mahyeldi.
Bupati Solok, Epyardi Asda menyesali pernyataan Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi di sejumlah media cetak dan Online soal kisruh PT. Tirta Investama (Aqua) Solok.
Dalam pernyataan orang nomor satu di Sumbar yang juga di rilis dihalaman resmi Pemprov Sumbar itu, Gubernur menilai bahwa keputusan PT. Tirta Investama Aqua Solok terhadap 101 karyawan yang di PHK sudah benar.
“Sungguh saya amat menyayangkan sekali apa yang disampaikan seorang Gubernur di sejumlah media cetak dan online. Dan bahkan dirilis pula dihalaman resmi Pemrov Sumbar itu,” sebut Epyardi Asda.
Emosi Epyardi Asda makin memuncak saat dia mendatangi kantor Aqua bersama sejumlah pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan Penasehat Hukum Pemerintah Kabupaten Solok, Sumatera Barat. Epyardi kemudian memarahi salah seorang pihak dari manajemen Aqua Solok.
“Bupati saja tidak dihargai. Perusahaan ini merasa paling hebat di dunia,” ujarnya sambal marah-marah.
Epyardi menegur salah seorang manajemen kantor Aqua karena manajer perusahaan tidak ada saat dia datang.
“Anda berada di kampung saya dan kewenangan gubernur tidak ada di sini. Kalau ada berlindung saya jamin. Gubernur pun datang kalau tak ada urusannya saya usir. Biar anda tahu siapa saya,” lanjut Epyardi.
Setelah itu, terlihat Epyardi bersama rombongan masuk ke dalam kantor Aqua Solok.
Menanggapi hal itu, Corporate Communication Danone Indonesia Michael Leimena belum mau berkomentar banyak.
Michael menyebutkan, pihaknya fokus kepada penyelesaian masalah perselisihan ketenagakerjaan antara manajemen TIV Solok dengan Serikat Pekerja di Pabrik Solok.
“Saat ini kami sedang fokus pada proses penyelesaian masalah perselisihan ketenagakerjaan antara manajemen TIV Solok dan Serikat Pekerja di Pabrik Solok. Untuk menghindari polemik di media, sementara ini hanya itu yang bisa kami sampaikan,” kata Michael dikutip dari Kompas.com, Jumat (11/11/2022).
Michael berharap proses penyelesaian yang sedang berjalan dapat diselesaikan dengan baik.