Catatan Harian Menantu Sinting besutan rumah produksi Soraya Intercine Films dimana film ini diangkat berdasarkan novel karya Rosi L. Simamora akan tayang pada 18 Juli 2024 di semua bioskop seluruh Indonesia.
Sunil soraya selaku produser dan juga sutradara film Catatan Harian Menantu Sinting sangat serius dalam menggarap film ini. Butuh waktu lebih dari 5 tahun untuk merampungkan cerita ini karena tidak mudah menterjemahkan cerita novel yang diangkat ke dalam suatu visual film dimana setiap inci suatu adegan sangat diperhitungkan.
Bagi Sunil Soraya membuat suatu film harus melihat dari seluruh aspek dan dari hati sehingga menghasilkan suatu maha karya, seperti sebelumnya film 5 cm dan terbukti diterima oleh masyarakat yang ditandai dengan meraih jutaan penonton.
Catatan Harian Menantu Sinting merupakan cerita yang sangat dekat dalam kehidupan kita terutama di masyarakat Batak. Kejelian Sunil Soraya melihat cerita ini membuat semangat menggebu-gebu untuk mengangkatnya ke layar lebar. Dari mulai membedah skenario, pemilihan pemain sampai sutradara pun dilakukan sendiri karena Sunil Soraya tidak ingin melewatkan setiap jengkal dari proses film ini.
“Persiapan saya lama sekali, makanya saya jarang bikin film. Ini film juga udah 5 tahun saya pikirin. Saya gak mau bikin film kalau saya gak bisa kasih sesuatu yang baru, yang menurut saya totalnya dari ide saya. Apakah itu cara pembuatannya baru, teknologinya baru atau apapun itu,” ucap Sunil Soraya saat konferense pers film Catatan Harian Menantu Sinting di kantor Soraya Intercine Films, Mentang, Kamis (13/6/2024).
“Saya termasuk orang yang sangat detail, karena saya ingin setiap film yang saya sutradarai jadi film Ikonik dan penonton bisa mendapatkan hal baik dari segi pesan, entertainment dan lainnya,”tambah Sunil.Dalam film garapannya ini, Sunil Soraya menyatukan Raditya Dika dan Ariel Tatum sebagai pemeran utama film garapannya ini.
Ketika ditanya alasan pemilihan Raditya Dika dan Ariel Tatum, Sunil bertanya balik pada awak media. Dan diakui Sunil ada kandidat lain yang berperan Sebagai tokoh utama cowok di film “Catatan Harian Menantu Sinting”.
“Menurut kalian Cocok ga mereka, pas ga mereka disatukan sebagai sepasang suami-isteri, Ariel Tatum ekstrovert Raditya Dika intervort di satukan itu sebuah tantangan bagi saya sebagai sutradara dan yang pasti saya berharap setiap film yang kita buat mengandung banyak pesan,”tambahnya
Raditya Dika memerankan Sahat di film Catatan Harian Menantu Sinting. Demi peran iniia belajar berjalan hingga merokok dan ia full menjadi actor di film ini.
“Wah ini, saya merasakan bagaimana rasanya jadi aktor. Ada sutradara dan skripnya juga. Saya enggak pegang sama sekali. Untung dibantu dua acting coach. Jalan saja dibenerin,” kata Raditya Dika.
Dalam film Catatan Harian Menantu Sinting, Ariel Tatum berperan sebagai Minar, istri Sahat yang diperankan Raditya Dika. Ia rela menurunkan berat badan untuk menyesuaikan dengan karakter yang diperankan, Mirna.
“Kalau film aku biasanya turun 5-kilogram, 5–7-kilogram karena keperluan untuk kamera, kan,” kata Ariel Tatum.
Selain Ariel Tatum dan Raditya Dika, film produksi Soraya Intercine Films itu juga dibintangi oleh Lina Marpaung, Rizma Simbolon, Ruth Riani Pasaribu, Dicky Pardosi, Simon Parulian Girsang, dan Raline Shah. (EH)
Sinopsis
Aku Minar. Ini cerita cintaku dan Sahat (dan Mamak Mertua). Ditambah latar belakang keluarga besar Batak yang penuh drama. Seru. Ngeselin. Gemesin. Bikin pengen nyakar aspal.
Aku dan Mama Mertua punya kepercayaan berbeda tentang cinta.
Buatku cinta adalah quality time dan komunikasi. Sedangkan buat Mamak Mertua, cinta adalah kehadiran anak laki-laki di tengah pernikahan sebagai penerus marga.
Karena itu, sejak awal pernikahan, Mamak Mertua tidak pernah bosan menagihku untuk memberikan seorang cucu laki-laki.
Dan karena belum punya cukup uang, terpaksa aku dan Sahat tinggal di rumah Mamak Mertua dan dihadiahi ranjang peninggalan Opungnya Sahat.
Ranjang itu disebut ‘Ranjang Keramat’ oleh Mamak Mertua, karena satu minggu tidur di ranjang itu dia langsung hamil Monang, anak pertamanya.
Aku punya sebuah agenda. Aku mau mengajak Sahat keluar dari rumah Mamak Mertua. Aku mau memiliki rumah sendiri, tanpa campur tangan Mamak Mertua.