Catatan Harian Menantu Sinting Garapan Soraya Intercine Films diangkat berdasarkan novel karya Rosi L. Simamora yang di sutradarai oleh Sunil Soraya sekaligus produser film ini.
Sunil Soraya butuh 5 tahun untuk kembali menjadi sutradara film dan melihat potensi cerita yang sangat dekat dengan kehidupan masyarakat, terutama masyarakat Batak. Sunil Soraya melihat potensi cerita Catatan Harian Menantu Sinting ini membuat semangatnya ingin segera memvisualisasikan ke layar lebar.
“Persiapan saya lama sekali, makanya saya jarang bikin film. Ini film juga udah 5 tahun saya pikirin. Saya gak mau bikin film kalau saya gak bisa kasih sesuatu yang baru, yang menurut saya totalnya dari ide saya. Apakah itu cara pembuatannya baru, teknologinya baru atau apapun itu,” ujar Sunil Soraya saat konferensi pers Catatan Harian Menantu Sinting di XXI Plasa Senayan, Sabtu (13/7/2024).
“Jadi, saya enggak ada niat direct. Kebetulan, ada buku Catatan Harian Menantu Sinting dikasih sama penulisnya. Ini bagus banget. Saya telepon, ini ceritanya bagus banget. Ibu Rosi bilang, maaf ceritanya udah dijual. Mulai saya ngomel. Saya telepon, negoisasi hampir dua bulan. Tiba-tiba hal ajaib darimana, Rosi bilang, ini available. Bisa diangkat jadi film. Jadi semua perjalanannya, kita bangun skenario, semuanya,” tambahnya.
Dalam masa pre-production Ariel Tatum dan Raditya Dika melakukan kegiatan reading lebih dari 5 bulan, ini merupakan keseriusan mereka dalam pendalaman materi untuk menjiwai karakter dan membangun chemistry diantara mereka berdua di film Catatan Harian Menantu Sinting.
Sunil Soraya terjun langsung dalam proses pendalaman karakter ini, dari mulai hal yang terkecil seperti Raditya Dika harus mengubah gaya berjalan menjadi karakter Sahat yang di perankannya, sedangkan Ariel Tatum harus mendalami peran nya dari mulai gaya tubuh, ekspresi menanggapi masalah, reaksi spontan, dan kesabarannya menjadi karakter Minar didalam film Catatan Harian Menantu Sinting.
Film ini dibalut dengan apik melalui soundtrack dari Batas Senja yang berjudul “Terima Kasih” dan “Mungkin Belum Sekarang”, membuat film ini lebih berwarna dan begitu menarik untuk dinikmati. Dalam pembuatan lagu ini, mereka selalu berkomunikasi agar menghasilkan lirik dan melodi yang tepat untuk film ini.
Ariel Tatum pemeran Minar dalam film tersebut menjelaskan bahwa dirinya bersyukur industri film Indonesia sudah maju, sehingga untuk melakoni adegan mesra tak lagi jadi masalah. Dan keduanya juga diberi kebebasan untuk eksplore sehingga bisa dengan nyaman melakoni adegan mesra.
“Soal adegan ranjang sama kak Radit, apa yaa hmmm sebetulnya aku ada bangga sih film Indonesia sudah sangat berkembang dari para pemainnya, lalu orang yang terlibat di lokasi, dan selama proses syuting nyaman banget. Prosesnya pasti banyak workshop dan diskusi apa yang nyaman untuk dilakukan, pak Sunil juga memberikan kebebasan untuk eksplor, terus batasan apa aja di set yang memang pas untuk kami berdua. Jadinya semua itu bisa dilakukan dengan aman dan nyaman,” untuk apa yang nyaman bagi kami berdua,” beber Ariel.
“Semua udah ada diskusinya matang, terus dari mulai skrip udah dikasih tahu bahwa akan ada adegan ini (ranjang) terus dibaca aja dulu. Saya diskusi kasih tahu ke keluarga dan semua aman. Untuk semua ini workshopnya lima bulan yaa,” ucap Raditya Dika
Film ini bercerita tentang Minar (Ariel Tatum) tentang dirinya sang suami Sahat (Raditya Dika) dan Mamak Mertuanya. Minar merasa dirinya memiliki pemahaman yang berbeda dengan Mamak Mertuanya.
Buatnya cinta adalah quality time dan komunikasi. Sedangkan buat Mamak Mertua, cinta adalah kehadiran anak laki-laki di tengah pernikahan sebagai penerus marga. Karena itu, sejak awal pernikahan, Mamak Mertua tidak pernah bosan menagih Minar untuk memberikan seorang cucu laki-laki.
Dan karena belum punya cukup uang, terpaksa Minar dan Sahat tinggal di rumah Mamak Mertua dan dihadiahi ranjang peninggalan Opungnya Sahat. Ranjang itu disebut ‘Ranjang Keramat’ oleh Mamak Mertua, karena satu minggu tidur di ranjang itu dia langsung hamil Monang, anak pertamanya.
Lalu bagaimana Minar menghadapi Mamak Mertuanya itu? Apakah Minar dan Sahat akan diizinkan untuk keluar dari rumah?
Film Catatan Harian Menantu Sinting akan tayang pada 18 Juli 2024. (EH).