Sedikitnya sekitar 40 lebih rumah warga, mesjid hingga perkantoran pemerintah di Kabupaten Pesisir Selatan ( Pessel ), Sumatera Barat rusak serius akibat sapuan badai yang melanda wilayah setempat, sejak Rabu 31 Maret 2021 lalu.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat, mengaku sapuan badai yang melanda daerah itu cukup menelan kerugian besar. Sapuan badai terpantau terjadi seluruh kecamatan dengan laporan kerusakan terjadi di enam kecamatan.
“Pantauan kita dan petugas di lapangan ada sekitar 40-an lebih. Itu rata-rata rusak berat akibat pohon tumbang. Itu ada di enam kecamatan,” ungkapnya Kasi Kedaruratan BPBD Pessel , Husnul Karim pada Indeksnews, Minggu 4 Maret 2021.
Menurut Husnul Karim, kerusakan terbanyak dilaporkan terjadi di Kecamatan IV Jurai dengan total catatan 30 bangunan. Di antaranya sarana gedung kantor, PSDA, Dinkes, Pengadilan Agama dan RSUD M.Zein Painan.
Selain IV Jurai, kerusakan akibat sapuan badai juga dilaporkan terjadi di Kecamatan Koto XI Tarusan dengan jumlah kerusakan rumah warga hingga masjid sebanyak 8 unit. Lalu, di Sutera sebanyak 4 unit rumah warga. Sedangkan di Lengayang 2 unit bangunan dari rumah warga, hingga perkantoran.
Kemudian di Nagari Taratak Tampatih sebanyak 1 unit rumah rusak berat akibat ditimpa pohon kelapa. “Untuk korban jiwa alhamdulillah tidak ada. Itu catatan dari sejak Rabu kemarin pemicu angin dan hujan, tapi lebih dominan angin.
Selain kerusakan rumah warga dan bangunan mesid serta sarana pemerintah, badai juga mengakibatkan pohon tumbang di sejumlah akses jalan warga dengan catatan terbanyak terjadi di Kecamatan Bayang.
“Di Bayang, itu laporan pohon tumbang terjadi di sejumlah titik. dan, di Sutera juga terjadi. Namun sampai belum mendapat laporan resmi dari masing-masing kecamatan dan nagari, dan anggota masih bekerja di sejumlah titik,” terangnya.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi potensi cuaca ekstrem bakal terjadi selama sepekan ke depan di sebagian wilayah Indonesia. BMKG mengimbau agar masyarakat di sebagian wilayah Indonesia untuk waspada dan berhati-hati.
Potensi cuaca ekstrem yang dimaksud BMKG berupa potensi hujan lebat-sangat lebat yang dapat disertai kilat/petir, angin kencang, dan gelombang tinggi. BMKG juga mengingatkan untuk mewaspadai dampaknya terhadap bencana hidrometeorologi yang dapat ditimbulkan.
“Seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, pohon tumbang dan lain-lain,” ujar Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto dalam pernyataan tertulisnya, Sabtu (03/04/2021), sebagaimana dirilis situs resmi Sekretariat Kabinet.
BMKG memprediksi potensi hujan sedang sampai lebat tersebut terjadi di wilayah Aceh, Sumatra Utara, Sumatra Barat, Bengkulu, Lampung, dan Sumatera Selatan. Kemudian di Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta dan Jawa Timur. Selain itu, juga di Kalimantan Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Maluku dan Papua.
Sementara potensi hujan sangat lebat diprediksi terjadi di empat wilayah yaitu Sulawesi Selatan (Sulsel), Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB), dan Nusa Tenggara Timur (NTT). Guswanto juga menyampaikan, BMKG memprediksi potensi angin kencang terjadi di sembilan wilayah, yaitu Lampung, Banten, Jateng, DIY, Jatim, Bali, NTB, NTT, dan Sulsel.(Kay)