SM (49) tahun, Seorang pria yang ditemukan tewas bersimbah darah di Tambora, Jakarta Barat, ternyata dibunuh oleh sesama pengedar narkoba. SM dibunuh karena dikira sebagai ‘cepu’ atau informan polisi.
“Pelaku dianggap memberikan informasi tentang peredaran narkotika kelompoknya kepada polisi,” jelas Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat AKBP Joko Dwi Harsono dalam keterangannya kepada wartawan, Jumat (8/7).
Joko menyampaikan para pelaku curiga korban telah membocorkan informasi kepada polisi. Sebab, belakangan ini polisi menangkap para pengedar narkoba.
“Karena aktivitas kepolisian dalam memberantas narkoba ini gencar, mungkin mempersempit ruang gerak mereka sehingga rekan-rekan ini mencurigai si korban ini yang melaporkan atau yang menginformasikan kepada polisi,” jelasnya.
Polisi saat ini telah menangkap tiga pelaku. Satu pelaku lainnya masih diburu polisi.
“Korban dianiaya hingga tewas bersimbah darah. Dia ditusuk di bagian belakang kuping hingga tembus ke bagian otak,” jelasnya.
Para pelaku ditangkap tim gabungan Ditreskrimum Polda Metro Jaya di bawah pimpinan Kasubdit Resmob Polda Metro Jaya AKBP handik Zusen, Kasat Reskrim Polres Metro Jakbar AKBP Joko Dwi Harsono, Kanit I Jataras Polda Metro Kompol Danang F Kartiko, Kanit 2 Jatanras Polda Metro Kompol Abdul Rohim, Kanit 2 Resmob Polda Metro AKP Maulana Mukarom, dan Kanit 5 Resmob Polda Metro AKP Dimitri Mahendra.
Sebelumnya, seorang pria ditemukan tewas di sebuah gang kecil di daerah Tambora, Jakarta Barat (Jakbar). Korban tergeletak dengan berlumuran darah.
Peristiwa itu terjadi Selasa (5/7) sore hari di Jl Krendang, Tambora, Jakarta Barat. Penemuan jasad korban pun sempat viral di media sosial. (Kay)