Startup lokal atau perusahaan rintisan di Indonesia mulai mengalami masa sulit, satu persatu bertumbangan. Sejumlah startup melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK), bahkan ada yang tutup permanen atau bangkrut.
Dulu startup lokal dibantu dan difasilitasi oleh pemerintah dengan mengucurkan anggaran triliunan rupiah melalui lembaga pendanaan gabungan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bernama Merah Putih Fund pada kuartal II 2022.
Lembaga menyiapkan dana sebesar US$300 juta atau sekitar Rp 4,29 triliun untuk menambah modal perusahaan rintisan (start up) di Tanah Air. Merah Putih Fund akan dikelola oleh BUMN dan lini usaha yang bergerak di bidang modal ventura, mulai dari Mandiri Capital, MDI Ventures, BRI Ventures, Telkom Mitra Inovasi (TMI), dan modal ventura milik BNI.
Hal itu diharapkan agar perusahaan rintisan atau startup lokal dapat memberikan manfaat bagi masyarakat Indonesia, khususnya pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM).
Namun, Menteri Investasi Bahlil Lahadalia justru mengatakan, bahwa masalah yang dihadapi startup pada tahun 2022 yang berimbas pada tumbangnya perusahaan dan penghentian layanan merupakan hal yang wajar dalam dunia bisnis. Oleh karena itu, hal tersebut tidak akan berdampak terhadap realisasi investasi di Indonesia.
“Startup ini kan model bisnis yang harus diantisipasi, betul, ada naik turunnya, memang namanya bisnis itu naik turun, tinggal bagaimana kemampuan mereka memitigasi,” ujar Bahlil dalam Konferensi Pers BKPM belum lama ini, dikutip Jumat (27/1).
Kondisi startup yang mengalami kebangkrutan tersebut diyakini tidak berdampak pada kinerja investasi di Indonesia. Ini terbukti dari realisasi investasi 2022 yang berhasil mencapai target bahkan melampauinya.
“Kalau dampaknya kepada investasi dalam konteks akumulasi realisasi insyaallah baik-baik saja,” katanya.
Menurutnya, setiap pengusaha yang baru memasuki dunia bisnis memang akan menghadapi berbagai masalah, terlebih lagi pada perusahaan rintisan yang penuh dinamika dan harus diantisipasi oleh pengusaha.
“Tidak ada pengusaha tanpa masalah dan itu jangan dibuat masalah terlalu besar,” katanya.
Berdasarkan catatan, ada beberapa perusahaan rintisan (startup) yang melakukan PHK di sepanjang 2022, mulai dari Shoppe, SayurBox hingga RuangGuru. Sementara startup Airy Rooms, Fabelio, dan Sorabel terpaksa harus menghentikan layanannya secara permanen atau bangkrut.
Sebelumnya, Bahlil melaporkan, realisasi investasi sepanjang 2022 mencapai Rp 1.207,2 triliun. Realisasi itu mencapai 100,61% dari target investasi tahun 2022 yang sebesar Rp 1.200 triliun.
Dulu pertama kali muncul Startup lokal mengebu-ngebu, sekarang satu persatu jadi abu.