Film “Harta Tahta Raisa” sebuah film dokumenter merupakan proyek personal dari Raisa persembahan Imajinari dan Juni Records, yang diproduseri Dipa Andika bersama Adryanto Pratono (Boim), dengan Ernest Prakasa sebagai produser eksekutif dan disutradarai Soleh Solihun.
Film Harta Tahta Raisa akan mulai tayang di jaringan bioskop Indonesia mulai tanggal 6 Juni 2024. Tanggal rilis film ini juga terasa spesial karena merupakan hari ulang tahun Raisa,yang merupakan tokoh utama di film ini.
Film Harta Tahta Raisa merupakan sebuah film dokumenter, berkisah tentang perjalanan penyanyi pelantun Serba Salah ini di dunia musik.
“Kalau dokumenter ini adalah album, ini adalah intronya. Dari babak perjalanan kami sejak 2009–2023. Babak intro dari Raisa bisa sampai ke GBK. Ini adalah karya saya dan Raisa untuk kesekian kali secara bersama,” tambah produser “Harta Tahta Raisa” yang juga manajer Raisa, Adryanto Pratono saat konferensi pers di Epicentrum XXI, Kamis (30/5/2024).
“Kita pengenkan legacy, apa yang kami perjuangkan bukan hanya saya, Raisa dan teman-teman pembuat konser, ini bisa dipahami sama industrinya, penikmat musiknya“, jelas Adryanto Pratono.
“Aku senang banget bisa dapat kesempatan untuk bisa ekspos orang-orang yang ada di belakang aku, karena menurutku mereka adalah ‘unsung hero’ di hidupku,” kata Raisa
Untuk sebuah film alur cerita mempengaruhi orang untuk terus menonton dengan hikmat atau tidak menikmati. Sama halnya dengan film Harta Tahta Raisa ini, dengan durasi sekitar hampir 2 jam film ini terasa bosen untuk ditonton di awal hingga menuju pertengahan cerita.
Dari awal film ini menyuguhkan cerita bagaimana Raisa terjun ke Dunia Musik. bagaimana Raisa kecil yang meskipun cerita yang disuguhkan yang baik- baik saja. Kita di suguhkan cerita seorang anak perempuan dengan kecantikan dan segala talenta yang dimilikinya dan itu diceritakan oleh kedua orangtuanya hingga sang kakak serta orang – orang disekitar Raisa.
Film Harta Tahta Raisa ini mendokumentasikan perjalanan karier Raisa dari kecil hingga akhirnya bisa menggelar konser tunggal di Gelora Bung Karno (GBK). Tak hanya itu di film ini di gambarkan sosok Raisa sebagai ibu yang mengkhawatirkan sang anak saat konisi sedang sakit dan ia harus tetap mengelar konser solonya.
Bukan Drama Raisa Tapi Drama Sang Manager
Tak ada yang Istimewa dalam film dokumenter ini, perjalanan karir Raisa Justru tak terlalu menarik, yang menarik justru drama yang disuguhkan perjuangan sang Manager membawa Raisa di titik paling tinggi. Membuat sang artis menjadi terkenal hingga berhasil mengelar konser Solonya dengan di tonton di Studion GBK.
“Satu yang gw takut, gimana kalo nggak ada drama, ternyata gue yang bawa dramanya, semua nggak diduga kayak minus 8 jam konser ada pertandingan, karena ini nggak ada skripnya, pengalaman baru banget,” kata Boim.
Bagaimana Boim bekerja keras menjadikan seorang Raisa menjadi bintang dengan membentuk Image Raisa Sebagai penyanyi wanita yang dikenal seperti saat ini dengan kepribadian dan karakter yang di milikinya.
“Jadi kayak enggak nyangka, ini enggak ada skripnya, pada akhirnya gue ditaruh Soleh gue punya porsi banyak (di film dokumenter ini) ya gimana kalau diajak main film,” lanjut Boim bergurau.
Kisah persahabatan Raisa dan Boim juga banyak diceritakan di film ini, dan bagaimana Boim dan Raisa akhirnya mendirikan label rekaman mereka sendiri.
Boim berharap film dokumenter ini bisa menjadi bahan pelajaran untuk masyarakat yang akan memulai kariernya di industri musik di depan dan di belakang layar. (EH)