Gaji para pejabat di Kementerian kian melesat cukup dahsyat, gaya hidup mewahpun meningkat. Tingginya gaji para pejabat khususnya di Kementerian Keuangan (Kemenkeu) RI kini sorot, setelah kasus penganiayaan oleh anak pejabat pajak viral.
Meroketnya gaji para pejabat di Kementerian Keuangan telah mengorek isu-isu lain yang dipertanyakan masyarakat luas mulai dari besaran gaji para pejabatnya, jumlah harta dan laporan kekayaan, hingga kewajiban pajaknya.
Sorotan publik itu tak terlepas dari imbas kekayaan Kepala Bagian Umum di Direktorat Jenderal Pajak Kemenkeu, Rafael Alun Trisambodo berharta Rp 56 miliar. Akhirnya, kekayaan milik pejabat Kemenkeu lain ikut dipertanyakan.
Sekretaris Departemen IV DPP Partai Demokrat, Hasbil Mustaqim Lubis, salah satunya yang mempertanyakan melonjaknya kekayaan Juru Bicara (Jubir) Kemenkeu Yustinus Prastowo.
Melalui akun Twitter-nya @Hasbil_Lbs, ia membeberkan data dengan menyertakan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) Prastowo yang diunduh dari laman Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Dalam catatan yang diunggah Hasbil, Yustinus melaporkan kekayaannya pada 22 Juni 2011 saat ia bergabung di Direktorat Jenderal Pajak dengan jabatan Account Representative Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Jatinegara. Laporan total harta kekayaan Prastowo saat itu, yaitu sebesar Rp 879.378.284.
Sementara pada 27 April 2021, Prastowo melaporkan kekayaannya ketika sudah menjadi Staf Khusus Menkeu Bidang Komunikasi strategis meningkat drastis. Total harta kekayaannya menjadi sebesar Rp.19.305.144.600. Hasbil pun meminta penjelasan secara khusus kepada Prastowo.
“Mas @prastow, taruhlah dalam 10 tahun, gaji mas Rp 100 juta per bulan, maka harta kekayaan yang terkumpul di angka Rp 12 miliar. Nah di LHKPN Rp 19 miliar. Luar Biasa. Apa ada sampingan Mas?” tanya Hasbil langsung kepada Yustinus di Twitter, yang telah dikonfirmasi Republika.co.id di Jakarta, Kamis (23/2/2023).
“Nggak perlu marah, ya. Wajar pejabat diperhatikan rakyat daripada nanti Bu Sri Mulyani marah-marah lagi,” ujar Hasbil melanjutkan.
Sebelumnya, Prastowo selaku Jubir Kemenkeu turun tangan mengenai kasus penganiayaan yang dilakukan anak pejabat Kepala Bagian umum Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Jakarta Selatan II, Rafael Alun Trisambodo, yaitu Mario Dandy Satrio (MDS) yang sudah ditahan di Mapolrestro Jaksel.
Prastowo mengatakan, Kemenkeu telah melakukan pemanggilan untuk pemeriksaan kepada yang bersangkutan. Kemenkeu juga mengecam tindak kekerasan dan gaya hidup mewah dan sikap pamer harta yang dilakukan oleh keluarga jajaran Kemenkeu.
“Kemenkeu mengecam gaya hidup mewah dan sikap pamer harta yang dilakukan keluarga jajaran Kemenkeu yang menimbulkan erosi kepercayaan terhadap integritas Kemenkeu dan menciptakan reputasi negatif terhadap jajaran Kemenkeu yang telah dan terus bekerja secara jujur, bersih dan profesional,” ujar Yustinus dikutip dari Republika, Rabu (22/2/2023).