Bintang Wonder Woman, Gal Gadot baru saja menuai kritik terkait komentarnya soal konflik Israel dan Palestina. Dalam postingan di Instagram, ia berharap warga Israel bisa hidup tenang.
Postingan Gal Gadot ini menuai kritik netizen dari berbagai negara. Ia dinilai tidak adil dalam melihat akar permasalahan dan seolah tutup mata terhadap korban jiwa warga Palestina.
Gal Gadot sebelum terkenal di Hollywood, ia punya masa lalu yang erat dengan Israel. Pada usia 18 tahun, artis yang lahir di Petah Tikva ini terpilih sebagai pemenang di ajang Miss Israel.
“Aku enggak pernah menyangka akan menang dan itu membuatku takut. Aku seperti, ‘Apa Miss Israel? Semua tanggung jawab sebagai Miss Israel?’”
Nah, ketika mewakili Israel dalam ajang Miss Universe, Gadot sengaja menyiapkan agar dia tidak menang. Ketika diwawancarai oleh majalah Glamour, Gadot bilang bahwa dia sengaja tidak menaati peraturan.
“Aku datang telat. Aku datang tanpa memakai gaun,” ujarnya.
Untuk menjadi aktris tidak pernah ada dalam cita-cita Gadot. “Jika semua berjalan sesuai rencana, seharusnya aku jadi pengacara,” ujarnya yang sekolah hukum.
Gadot ikut audisi untuk film Quantum of Solace untuk peran Camile pada 2016, tapi tidak lolos. Peran tersebut jatuh ke tangan Olga Kurylenko.
Gadot juga ikut kelas akting dan dapat kesempatan memainkan karakter Gisele Yashar di film Fast and Furious.
Sebagai warga Israel, Gadot juga telah berpartisipasi dalam wajib militer. Ia mengabdi di Pasukan Pertahanan Israel (IDF) sebagai combat trainer.
Maxim pada 2007 mewawancarai Gadot, saat itu ia melatih para tentara untuk olahraga senam. Latar belakang militer membuat sutradara Justin Lin tertarik mengajaknya main film.
“Dia ingin menggunakan pengetahuanku akan senjata,” kata Gadot kepada majalah Forward pada 2011.