Hacker China dikabarkan telah membobol jaringan internal sedikitnya 10 kementerian dan lembaga pemerintah Indonesia, termasuk Badan Intelijen Negara (BIN). Kasus ini dilaporkan peneliti keamanan internet The Record, Insikt Group.
Peretasan itu dikabarkan berhubungan dengan Mustang Panda yang selama ini dikenal sebagai Hacker China yang menargetkan kawasan Asia Tenggara.
Dilansir The Record pada Jumat (10/9/2021), peneliti Inskit pertama kali menemukan upaya dari hacker China tersebut pada April 2021.
Awalnya, mereka saat itu sedang mendeteksi server pengendali dan control (C&C) malware PlugX yang dioperasikan Mustang Panda. Server tersebut ternyata berkomunikasi dengan beberapa host dalam jaringan pemerintah Indonesia.
Setelah ditelusuri lebih lanjut dan mengklaim hal itu telah berlangsung sejak Maret 2021. Namun, belum jelas metode serta target dari peretasan tersebut.
Peneliti Insikt Group juga menyatakan telah memberi tahu hal itu ke Indonesia pada Juni 2021 dan dilakukan lagi pada Juli 2021. Namun, pemerintah Indonesia disebut tidak merespons laporan itu.
BIN juga disebut menjadi salah satu target paling sensitif dari aksi peretasan dari hacker China itu. Mereka juga tidak merespons laporan The Record pada Juli dan Agustus 2021.
Namun, The Record menyatakan salah satu sumber mengatakan pemerintah Indonesia telah mengambil langkah-langkah identifikasi dan membersihkan sistem yang diretas.
Namun, peneliti Insikt beberapa hari kemudian mengonfirmasi bahwa host dalam jaringan pemerintah Indonesia Masih berkomunikasi dengan server malware Mustang Panda.
Source: CNN