God Bless memasuki usia ke-50, terus berusaha berinteraksi dengan tren dan perkembangan zaman. Setelah berturut-turut merilis single “Untuk Indonesiaku” (2020) dan “Mulai Hari Ini” (2021), di pengujung tahun 2022 ini God Bless meluncurkan single berjudul “Semesta”.
Melalui single ini, untuk pertama kalinya, God Bless merambah ke dunia web3 dengan meluncurkan FMA (Fractional Music Asset) perdananya, berkolaborasi dengan Netra, platform royalty-sharing FMA musik pertama yang memanfaatkan teknologi blockchain di Asia. Teknologi FMA memungkinkan musisi Indonesia maupun internasional dapat menawarkan kepemilikan dan hak royalti atas karya musik mereka dalam bentuk aset digital ke para penggemarnya.
Kelak pemilik FMA single “Semesta” akan turut mendapat royalti, karena Netra juga menawarkan sistem royalty sharing atau “listen-to-earn”, di mana pemilik FMA akan dibayar setiap kali ada yang mendengarkan lagu tersebut.
“FMA merupakan format musik kekinian yang sangat menantang,” kata Fajar Satritama dalam konferensi pers perilisan single “Semesta” yang diadakan di Melodia Pondok Indah, Jakarta, Jumat (16/12). Sementara Denny MR, selaku perwakilan dari manajemen God Bless, menegaskan bahwa sebagai band yang telah melalui jatuh bangunnya industri musk panggung dan rekaman, God Bless selalu merespons setiap perkembangan teknologi rekaman, mulai dari cakram piringan hitam, kaset, CD dan kini FMA.
Untuk penggarapan aransemen single “Semesta”, God Bless bekerja sama dengan Tohpati, musisi dan arranger berbakat yang juga dipercaya sebagai penata musik untuk album 50 tahun God Bless, yang sedang dalam proses penggarapan. Untuk itu, Tohpati dijadwal bertolak menuju ke Praha, Republik Ceko, Januari 2023, dalam rangka melakukan proses rekaman bersama Czech Philharmonic Orchestra. Album 50 Tahun God Bless tersebut juga akan menjadi momen kembali bekerjasamanya God Bless dengan Hendra Lie, yang tidak lain merupakan manajer pertama God Bless pada era awal tahun 70-an, dan kali ini akan bertindak sebagai ekeskutif produser
Berbeda dengan tema lagu-lagu sebelumnya yang kerap mengangkat tema sosial, lingkungan, humanisme atau persahabatan, tema “Semesta” ini adalah ungkapan rasa syukur atas perjalanan panjang yang telah dilalui God Bless. Bahwa hidup adalah ruang waktu sangat singkat yang harus diisi oleh segala hal yang bermanfaat. Dalam frasa sederhana, “Semesta” berisikan intisari suka-duka perjuangan para musisi yang pernah dan sedang berada di pusaran karir God Bless. Ini adalah karya bersama Ian Antono dan Fajar Satritama, serta Ali Akbar sebagai penulis liriknya.
Selain peluncuran FMA perdananya, single “Semesta” menjadi langkah awal menuju selebrasi 50 Tahun band rock ini pada 2023. Sebagai catatatan, band rock yang saat ini diperkuat oleh Achmad Albar (vokal), Ian Antono (gitar), Donny Fattah (bass),
Abadi Soesman (kibor), dan Fajar Satritama (drum) ini, terbentuk melalui konser perdananya di Taman Ismail Marzuki, Jakarta pada tanggal 5 Mei 1973 silam.
Dalam rangka menyambut tahun emas tersebut, kini band rock ini tengah menyiapkan sejumlah agenda, dimulai tahun ini, peluncuran buku biografi, film dokumenter hingga konser akbar 50 Tahun band rock ini yang akan berlangsung 2023.
“Semesta” secara simbolis menggambarkan semua rencana tersebut yang akan akan berlangsung sepanjang tahun 2023.
“Semoga segalanya berjalan lancar. Kami siap lahir batin menjalankan seluruh rencana,” kata Achmad Albar.
Single “Semesta” dirilis secara digital pada tanggal 16 Desember 2022, dan dapat dinikmati di seluruh Digital Streaming Platform, seperti Spotify, Apple Music, Joox, Deezer, dan lainnya. Sementara FMA “Semesta” dapat dimiliki pada tanggal yang sama mulai pukul 20.00 WIB melalui www.netra.live.